Putin Siap Perang Nuklir, Seberapa Besar dan Siapa Pengendali Senjata Atom Rusia?

Kamis, 14 Maret 2024 - 08:18 WIB
loading...
A A A
Masih menurut FAS, dari hulu ledak yang ditimbun, 1.710 hulu ledak strategis dikerahkan: sekitar 870 pada rudal balistik berbasis darat, sekitar 640 pada rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan mungkin 200 pada pangkalan pengebom berat.

Angka-angka tersebut berarti bahwa Moskow dapat menghancurkan dunia berkali-kali lipat.

Selama Perang Dingin, Uni Soviet mempunyai puncak hulu ledak nuklir sekitar 40.000 buah, sedangkan Amerika Serikat memiliki puncak hulu ledak nuklir sekitar 30.000 buah.

2. Dalam Keadaan Apa Senjata Nuklir Digunakan?


Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 menetapkan kondisi-kondisi di mana seorang presiden Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir.

Secara umum sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, maupun terhadap penggunaan senjata konvensional melawan Rusia ketika eksistensi negara berada dalam ancaman.

3. Senjata Nuklir yang Lebih Baru


Amerika Serikat mengatakan dalam Tinjauan Postur Nuklir tahun 2022 bahwa Rusia dan China sedang memperluas dan memodernisasi kekuatan nuklir mereka, dan bahwa Washington akan menerapkan pendekatan berdasarkan pengendalian senjata untuk mencegah perlombaan senjata yang memakan banyak biaya.

“Meskipun pernyataan nuklir Rusia dan retorika ancamannya menimbulkan kekhawatiran besar, persenjataan dan operasi nuklir Rusia tidak banyak berubah sejak perkiraan kami pada tahun 2023 selain modernisasi yang sedang berlangsung,” kata FAS dalam analisisnya terhadap pasukan Rusia pada tahun 2024.

“Namun, di masa depan, jumlah hulu ledak yang ditugaskan pada pasukan strategis Rusia mungkin meningkat karena rudal berhulu ledak tunggal digantikan dengan rudal yang dilengkapi dengan banyak hulu ledak,” kata FAS.

4. Tes Senjata Nuklir


Putin mengatakan Rusia akan mempertimbangkan uji coba senjata nuklir jika Amerika Serikat melakukannya.

Tahun lalu, dia menandatangani undang-undang yang menarik ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) Rusia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)