Uni Eropa Buka Koridor Bantuan Laut ke Gaza Akhir Pekan Ini
loading...
A
A
A
GAZA - Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, pada Jumat (8/3/2024), koridor bantuan maritim akan mulai beroperasi antara Siprus dan Gaza akhir pekan ini.
Langkah ini sebagai bagian dari percepatan upaya Barat meringankan krisis kemanusiaan di wilayah kantong Palestina yang dilanda perang, menurut laporan Reuters.
Komentar Ursula von der Leyen muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan rencana militer AS membangun “dermaga sementara” di pantai Mediterania Gaza, di tengah peringatan PBB akan kelaparan di antara 2,3 juta penduduk wilayah tersebut.
Perundingan mengenai kemungkinan gencatan senjata dalam perang Israel melawan Palestina, yang kini memasuki bulan kelima, masih menemui jalan buntu di Kairo.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mendesak Israel tidak memperluas serangan militernya ke kota perbatasan Rafah, dengan mengatakan hal ini akan menyebabkan banyak korban jiwa.
Presiden Komisi Uni Eropa von der Leyen mengatakan uji coba bantuan pangan yang dikumpulkan kelompok amal dan didukung Uni Emirat Arab kemungkinan akan meninggalkan Siprus pada Jumat.
“Kami meluncurkan koridor maritim Siprus ini bersama-sama, Uni Eropa, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” ungkap dia, usai mengunjungi fasilitas di Larnaca, Siprus.
“Kami sekarang hampir membuka koridor ini, semoga Sabtu-Minggu ini dan saya sangat senang melihat uji coba awal akan diluncurkan hari ini,” papar dia.
Dia tidak memberikan rincian di mana bantuan tersebut akan disalurkan ke Gaza dan tidak mengacu pada pengumuman Biden.
Biden menjelaskan dalam pidato kenegaraannya di depan Kongres pada Kamis, bahwa militer AS akan membangun “dermaga sementara” di pantai Gaza untuk menerima kapal bantuan yang membawa makanan, air dan obat-obatan.
Para pejabat AS mengatakan pembangunan fasilitas semacam itu bisa memakan waktu berminggu-minggu, namun rumah sakit di Gaza utara sudah melaporkan anak-anak meninggal karena kekurangan gizi. PBB mengatakan pembukaan lebih banyak jalur darat harus tetap menjadi prioritas.
“Tidak ada kapal AS yang akan mendarat,” ujar Biden, yang tidak menunjukkan di mana lokasi “dermaga” yang direncanakan.
Sebagian besar pesisir Gaza adalah pantai dan kapal-kapal besar tidak akan bisa mendekatinya tanpa melakukan pengerukan.
Juga tidak jelas apakah Israel atau pasukan lain akan memberikan keamanan untuk fasilitas sementara tersebut. Orang-orang yang putus asa semakin banyak yang menyita pasokan yang diangkut dengan truk ke Gaza.
Menanggapi pidato Biden, seorang pejabat senior pemerintah Israel mengatakan pada Jumat, “Israel dan Amerika Serikat sedang berkoordinasi mengenai pasokan bantuan kemanusiaan melalui jalur laut. Ini akan diaktifkan, tergantung pada izin keamanan.”
Langkah ini sebagai bagian dari percepatan upaya Barat meringankan krisis kemanusiaan di wilayah kantong Palestina yang dilanda perang, menurut laporan Reuters.
Komentar Ursula von der Leyen muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan rencana militer AS membangun “dermaga sementara” di pantai Mediterania Gaza, di tengah peringatan PBB akan kelaparan di antara 2,3 juta penduduk wilayah tersebut.
Perundingan mengenai kemungkinan gencatan senjata dalam perang Israel melawan Palestina, yang kini memasuki bulan kelima, masih menemui jalan buntu di Kairo.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mendesak Israel tidak memperluas serangan militernya ke kota perbatasan Rafah, dengan mengatakan hal ini akan menyebabkan banyak korban jiwa.
Presiden Komisi Uni Eropa von der Leyen mengatakan uji coba bantuan pangan yang dikumpulkan kelompok amal dan didukung Uni Emirat Arab kemungkinan akan meninggalkan Siprus pada Jumat.
“Kami meluncurkan koridor maritim Siprus ini bersama-sama, Uni Eropa, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” ungkap dia, usai mengunjungi fasilitas di Larnaca, Siprus.
“Kami sekarang hampir membuka koridor ini, semoga Sabtu-Minggu ini dan saya sangat senang melihat uji coba awal akan diluncurkan hari ini,” papar dia.
Dia tidak memberikan rincian di mana bantuan tersebut akan disalurkan ke Gaza dan tidak mengacu pada pengumuman Biden.
Biden menjelaskan dalam pidato kenegaraannya di depan Kongres pada Kamis, bahwa militer AS akan membangun “dermaga sementara” di pantai Gaza untuk menerima kapal bantuan yang membawa makanan, air dan obat-obatan.
Para pejabat AS mengatakan pembangunan fasilitas semacam itu bisa memakan waktu berminggu-minggu, namun rumah sakit di Gaza utara sudah melaporkan anak-anak meninggal karena kekurangan gizi. PBB mengatakan pembukaan lebih banyak jalur darat harus tetap menjadi prioritas.
“Tidak ada kapal AS yang akan mendarat,” ujar Biden, yang tidak menunjukkan di mana lokasi “dermaga” yang direncanakan.
Sebagian besar pesisir Gaza adalah pantai dan kapal-kapal besar tidak akan bisa mendekatinya tanpa melakukan pengerukan.
Juga tidak jelas apakah Israel atau pasukan lain akan memberikan keamanan untuk fasilitas sementara tersebut. Orang-orang yang putus asa semakin banyak yang menyita pasokan yang diangkut dengan truk ke Gaza.
Menanggapi pidato Biden, seorang pejabat senior pemerintah Israel mengatakan pada Jumat, “Israel dan Amerika Serikat sedang berkoordinasi mengenai pasokan bantuan kemanusiaan melalui jalur laut. Ini akan diaktifkan, tergantung pada izin keamanan.”
(sya)