Doha Tuduh Saudi Melarang Muslim Qatar Ibadah Haji

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 18:12 WIB
Doha Tuduh Saudi Melarang...
Doha Tuduh Saudi Melarang Muslim Qatar Ibadah Haji
A A A
DOHA - Pihak Doha menuduh pemerintah Arab Saudi melarang warga Muslim Qatar untuk pergi haji ke Makkah tahun ini. Namun, tuduhan ini dibantah Riyadh.

Kedua negara Arab ini masih terlibat pertikaian diplomatik sejak Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha Juli tahun lalu. Perseteruan itu dipicu tuduhan bahwa Qatar mendukung terorisme dan dekat dengan Iran.

Sebanyak 1.200 warga Muslim Qatar memenuhi syarat untuk melaksanakan haji di bawah sistem kuota yang ditentukan. Namun, pihak Doha mengatakan, para jamaah itu tidak mungkin untuk mendapatkan izin, dan menyalahkan kampanye oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir untuk pemutusan hubungan dagang dan diplomatik.

Tuduhan dari Doha disampaikan oleh Abdullah Al-Kaabi dari Komite Nasional Hak Asasi Manusia Qatar. Menurutnya, Saudi telah menutup sistem elektronik yang digunakan oleh agen perjalanan untuk mendapatkan izin bagi para jamaah asal Qatar.

"Tidak ada kesempatan tahun ini bagi warga Qatar untuk pergi haji," katanya kepada Reuters, Sabtu (18/8/2018). "Pendaftaran dari Qatar tetap tertutup, dan penduduk Qatar tidak dapat diberikan visa karena tidak ada misi diplomatik."

Para pejabat Saudi mengatakan Qatar telah memblokir beberapa tautan pendaftaran yang disiapkan untuk jamaahnya.

Seorang pejabat di Kementerian Haji Arab Saudi mengatakan sekelompok jamaah asal Qatar telah datang untuk ibadah yang berlangsung dari hari Minggu hingga 24 Agustus 2018. Namun, pejabat itu tidak mengatakan berapa banyak jamaah dan apakah para jamaah telah melakukan perjalanan langsung dari Qatar.

Menurutnya, pada tahun lalu, ada 1.624 calon jamaaah haji asal Qatar hadir untuk ibadah.

Saudi menyatakan, pemerintah Qatar menggunakan masalah haji untuk tujuan politik. "Dan (Riyadh) menolak segala upaya untuk mempolitisasi haji atau menyeret perbedaan politik ke dalam ibadah ini," kata pejabat di kementerian tersebut yang berbicara dengan syarat anonim.

Arab Saudi, dan tiga negara Arab lainnya, menutup perbatasan darat, udara dan laut dengan Qatar sejak Juli tahun lalu. Mereka menuduh negara kecil di Teluk itu mendanai terorisme. Namun tuduhan itu telah berulang kali dibantah oleh Doha.

Arab Saudi menyatakan para jamaah asal Qatar dapat tiba dengan maskapai mana pun selain Qatar Airways.

Tetapi, tiga agen perjalanan di Doha mengaku bahwa mereka telah berhenti mencoba menjual paket haji, yang dapat menelan biaya hingga 120.000 riyal (USD33.000).

"Tahun lalu kami kehilangan banyak uang karena krisis dimulai setelah kami memesan semuanya di Makkah dan Madinah dan kami harus membayar kembali kepada orang-orang," kata seorang manajer dari salah satu agen perjalanan di Doha, yang menolak disebutkan namanya karena masalah ini sensitif.

"Tahun ini, tidak ada yang benar-benar berusaha karena orang-orang telah memahami tidak ada cara untuk pergi ke sana dalam situasi seperti ini."

Riyadh sementara membuka perbatasan darat untuk haji tahun lalu, tetapi tidak untuk kali ini. Sebuah agen perjalanan yang melayani buruh migran di Doha mengatakan bahwa mereka telah berusaha menggapai bisnis tersebut.

"Kami menjual perjalanan haji dengan bus, dengan akomodasi untuk sekitar 12.000 riyal," kata manajer agen perjalanan tersebut. "Tapi karena tidak ada yang bisa mendapatkan visa dan perbatasan darat ditutup, itu adalah nol pemesanan untuk tahun ini," kata manajer yang berbicara dalam kondisi anonim.

Krisis diplomatik telah menentang upaya-upaya mediasi oleh Amerika Serikat, yang memiliki aliansi kuat dengan kedua belah pihak yang bertikai.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)