Statistik Perang Lebanon-Israel dari Masa ke Masa, Siapa yang Menang?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lebanon dan Israel telah terlibat perang dari masa ke masa.
Itu dimulai bahkan sejak Negara Israel didirikan tahun 1948 dengan mengusir rakyat Palestina dari rumah dan tanah mereka.
Setelah tahun tersebut, dua negara yang bertetangga ini terus berseteru. Konflik semakin berdarah dengan munculnya kelompok perlawanan Hizbullah yang sejak awal memusuhi rezim Zionis.
Statistik Perang Lebanon-Israel dari Masa ke Masa
Pada 1948, Lebanon berperang bersama negara-negara Arab lainnya melawan Negara Israel yang baru didirikan.
Negara Israel didirikan dengan mengusir sekitar 100.000 warga Palestina dari tanah dan rumah mereka. Mereka kebanyakan menjadi pengungsi di Lebanon.
Pendirian Negara Israel dengan kekerasan itulah yang memicu Lebanon dan negara-negara Arab lainnya meluncurkan perang.
Perang mereda pada 1949 ketika Lebanon dan Israel menandatangani perjanjian gencatan senjata di bawah naungan PBB.
Pemenang: Kedua negara sama-sama mengeklaim sebagai pemenang perang, meski faktanya perang itu tidak berakhir karena kedua pihak hanya menandatangani perjanjian gencatan senjata dan bukan perjanjian damai.
Itu dimulai bahkan sejak Negara Israel didirikan tahun 1948 dengan mengusir rakyat Palestina dari rumah dan tanah mereka.
Setelah tahun tersebut, dua negara yang bertetangga ini terus berseteru. Konflik semakin berdarah dengan munculnya kelompok perlawanan Hizbullah yang sejak awal memusuhi rezim Zionis.
Statistik Perang Lebanon-Israel dari Masa ke Masa
1. Perang 1948-1949
Pada 1948, Lebanon berperang bersama negara-negara Arab lainnya melawan Negara Israel yang baru didirikan.
Negara Israel didirikan dengan mengusir sekitar 100.000 warga Palestina dari tanah dan rumah mereka. Mereka kebanyakan menjadi pengungsi di Lebanon.
Pendirian Negara Israel dengan kekerasan itulah yang memicu Lebanon dan negara-negara Arab lainnya meluncurkan perang.
Perang mereda pada 1949 ketika Lebanon dan Israel menandatangani perjanjian gencatan senjata di bawah naungan PBB.
Pemenang: Kedua negara sama-sama mengeklaim sebagai pemenang perang, meski faktanya perang itu tidak berakhir karena kedua pihak hanya menandatangani perjanjian gencatan senjata dan bukan perjanjian damai.