Pengusaha Lai: Hong Kong Perlu Sabar, Bukan Kampanye Radikal

Kamis, 13 Agustus 2020 - 23:01 WIB
loading...
Pengusaha Lai: Hong...
Pengusaha media Hong Kong Jimmy Lai. Foto/REUTERS
A A A
HONG KONG - Pengusaha media Hong Kong Jimmy Lai merasa terharu dengan dukungan yang dia dapat setelah menjadi orang paling tersohor yang ditahan dengan Undang-undang (UU) keamanan nasional baru.

Dia mendorong kesabaran dalam perjuangan jangka panjang untuk demokrasi. Pendukung gerakan demokrasi itu ditahan awal pekan ini karena dituduh berkolusi dengan kekuatan asing saat polisi menggeledah kantornya tabloid Apple Daily.

Dia dibebaskan dengan jaminan pada Rabu (12/8) dan disambut oleh para pendukungnya yang meneriakkan “berjuang sampai akhir”.

Dalam penampilan video di Twitter #LiveChatWithJimmy, Lai berterima kasih pada para pendukungnya dan menyebut tindakan polisi melanggar keyakinan rakyat Hong Kong untuk kebebasan lebih luas, seperti untuk oksigen.

“Oksigen semakin tipis dan kita semua tercekik, tapi saat kita tercekik kita masih saling peduli dan menjaga perlawanan dan tetap berjuang untuk penegakan hukum dan kebebasan kita,” tutur Lai.

China menganggap Lai sebagai pengkhianat. Lai ditahan dengan UU keamanan baru yang diterapkan China pada 30 Juni untuk merespon kerusuhan pro-demokrasi di Hong Kong.

Lai menyatakan para aktivis pro-demokrasi harus memainkan permainan panjang. “Kita tidak boleh radikal, kita tidak bisa menghadapi mereka langsung karena kita hanya seperti sebutir telur dan mereka adalah dinding tinggi,” kata dia. (Baca Juga: Tua-tua Keladi, Mahathir Mohamad Bentuk Parti Pejuang Tanah Air)

“Kita harus fleksibel, dan inovatif dan sabar, tapi bertahan,” papar dia. (Baca Infografis: Kamala Harris Dipilih Joe Biden Menjadi Cawapres AS)

UU keamanan itu dapat menghukum tersangka yang dianggap subversif, menghasut, terorisme dan kolusi dengan kekuatan asing, dengan hukuman penjara seumur hidup. (Lihat Video: Ambulans Patah As, Ibu Mau Melahirkan Dievakuasi Mobil Patroli)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Duterte Naik Pesawat Menuju Den Haag usai Ditangkap
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
8 Negara Pemilik Mineral...
8 Negara Pemilik Mineral Tanah Langka Terbesar di Dunia, Harta Karun yang Diincar AS
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang...
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang Kebijakan Asimilasi Etnis China
Musuh-musuh utama AS...
Musuh-musuh utama AS dan NATO Gelar Latihan Perang
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Bukan Senjata Nuklir,...
Bukan Senjata Nuklir, Ini 4 Cara Terbaik Melawan Dominasi Barat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved