Aneh, Negara NATO Ini Salahkan Rusia soal Hamas Berani Serang Israel

Minggu, 25 Februari 2024 - 08:54 WIB
loading...
Aneh, Negara NATO Ini Salahkan Rusia soal Hamas Berani Serang Israel
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni salahkan Rusia terkait Hamas yang berani menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Foto/REUTERS
A A A
MILAN - Italia, salah satu negara NATO, membuat tuduhan aneh terhadap Rusia terkait keberanian Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pembantaian yang dilakukan Hamas terhadap warga Israel Oktober adalah konsekuensi dari invasi yang terus dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.

Dalam wawancara dengan surat kabar Il Giornale, Meloni ditanya apakah dia takut ketegangan di seluruh dunia akan berujung pada Perang Dunia III.

"Menurut saya, jika Rusia tidak menginvasi Ukraina, kemungkinan besar Hamas tidak akan melancarkan serangan seperti itu terhadap Israel," katanya, yang dilansir Minggu (25/2/2024).



"Tidak dapat dihindari bahwa pelanggaran serius terhadap sistem internasional berdasarkan hukum, terlebih lagi jika dilakukan oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB, akan berdampak besar pada wilayah dan kuadran dunia lainnya....[seperti] Timur Tengah," paparnya.

“Jika legalitas internasional tidak ditegakkan kembali di Ukraina, pecahnya konflik akan terus berlipat ganda,” lanjut Meloni.

Meloni juga membahas prospek mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan 134 sandera yang ditangkap oleh Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza pada 7 Oktober.

“Tanpa gencatan senjata yang berkepanjangan dan solusi bagi para sandera, tidak mungkin meluncurkan kembali perspektif politik dua bangsa dan dua negara,” kata Meloni.

Pada hari Sabtu, garis besar baru dan terkini untuk kesepakatan pembebasan 134 sandera Gaza yang tersisa dilaporkan dicapai dalam pertemuan di Paris antara perwakilan Amerika Serikat, Israel, Mesir, dan Qatar.

PM Italia juga berpendapat bahwa meningkatnya isolasi terhadap opini publik Barat yang dilakukan Israel adalah akibat dari reaksi keras Israel terhadap pembantaian 7 Oktober.

“Serangan brutal yang dilakukan Hamas, pembantaian yang dilakukan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak dan orang tua, serta keganasan pembantaian tersebut mendorong Israel bereaksi keras sehingga berujung pada isolasi, baik di Timur Tengah maupun di dalam opini publik Barat," paparnya.

“Oleh karena itu, mereka yang, seperti kami, berupaya melakukan deeskalasi, melakukan hal tersebut terutama demi kepentingan Israel dan untuk segera mengakhiri krisis ini,” kata Meloni.

Menurutnya, menemukan solusi jangka panjang terhadap masalah ini adalah kepentingan semua orang, baik Israel maupun Palestina.

Meloni lebih lanjut mengatakan bahwa Italia telah mengambil tindakan untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan utara Israel dengan Lebanon. “Khususnya berkaitan dengan posisi Hizbullah," ujarnya.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)