China Ejek AS Pamer Kekuatan di Pasifik Barat dengan 5 Kapal Induk
loading...
A
A
A
BEIJING - Ketika militer Ukraina yang didukung Amerika Serikat (AS) terus menderita kerugian besar di medan perang dan Pentagon terjebak dalam konflik Israel-Palestina, pemerintahan Biden memutuskan mengerahkan kekuatannya di Pasifik untuk mengirimkan “sinyal kuat” ke China.
Baru-baru ini, Newsweek melaporkan lima kapal induk kelas Nimitz AS atau hampir separuh armada kapal induk AS, akan dikerahkan ke Pasifik Barat dalam beberapa pekan mendatang.
Langkah itu untuk meyakinkan sekutu regional Washington bahwa mereka tidak dilupakan seiring perang di Ukraina dan Jalur Gaza.
Kapal perang yang dipilih untuk unjuk kekuatan antara lain USS Abraham Lincoln, USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, USS Ronald Reagan, dan USS George Washington.
Carl Vinson dan Theodore Roosevelt sudah beroperasi di wilayah tersebut, menurut surat kabar tersebut, dan Carl Vinson sebelumnya berpartisipasi dalam latihan angkatan laut gabungan AS-Filipina di Laut China Selatan.
Latihan tersebut dilakukan di wilayah maritim yang disengketakan pada awal Januari. Kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) terlihat di sekitar lokasi, dilaporkan sedang "mengamati" manuver AS.
Pada Februari, Carl Vinson dan Theodore Roosevelt berpartisipasi dalam latihan militer bersama Jepang di Laut Filipina.
“Pameran kekuatan mungkin akan memuaskan beberapa negara sekutu, namun hal ini juga dapat menegaskan kesan di negara-negara sahabat dan negara-negara yang bermusuhan bahwa AS terlalu kewalahan dan berusaha mengambil terlalu banyak tugas pada saat yang sama,” ungkap lembaga think tank Quincy yang berbasis di DC Institute for Responsible Statecraft.
Lembaga itu memperingatkan, "AS tidak mampu menanggung krisis baru di Asia Timur selain konflik-konflik lain yang terlibat di dalamnya."
Baru-baru ini, Newsweek melaporkan lima kapal induk kelas Nimitz AS atau hampir separuh armada kapal induk AS, akan dikerahkan ke Pasifik Barat dalam beberapa pekan mendatang.
Langkah itu untuk meyakinkan sekutu regional Washington bahwa mereka tidak dilupakan seiring perang di Ukraina dan Jalur Gaza.
Kapal perang yang dipilih untuk unjuk kekuatan antara lain USS Abraham Lincoln, USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, USS Ronald Reagan, dan USS George Washington.
Carl Vinson dan Theodore Roosevelt sudah beroperasi di wilayah tersebut, menurut surat kabar tersebut, dan Carl Vinson sebelumnya berpartisipasi dalam latihan angkatan laut gabungan AS-Filipina di Laut China Selatan.
Latihan tersebut dilakukan di wilayah maritim yang disengketakan pada awal Januari. Kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) terlihat di sekitar lokasi, dilaporkan sedang "mengamati" manuver AS.
Pada Februari, Carl Vinson dan Theodore Roosevelt berpartisipasi dalam latihan militer bersama Jepang di Laut Filipina.
“Pameran kekuatan mungkin akan memuaskan beberapa negara sekutu, namun hal ini juga dapat menegaskan kesan di negara-negara sahabat dan negara-negara yang bermusuhan bahwa AS terlalu kewalahan dan berusaha mengambil terlalu banyak tugas pada saat yang sama,” ungkap lembaga think tank Quincy yang berbasis di DC Institute for Responsible Statecraft.
Lembaga itu memperingatkan, "AS tidak mampu menanggung krisis baru di Asia Timur selain konflik-konflik lain yang terlibat di dalamnya."