Tabrak Mati 4 Muslim Sekeluarga, Teroris Ini Dihukum Penjara Seumur Hidup
loading...
A
A
A
OTTAWA - Seorang pria penganut supremasi kulit putih di Kanada dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Kamis. Dia dinyatakan bersalah melakukan aksi terorisme setelah menabrak mati empat orang sekeluarga Muslim dengan truk.
Nathaniel Veltman (23), pada November lalu, dinyatakan bersalah atas empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama atau pembunuhan berencana, dan satu tuduhan percobaan pembunuhan.
Korban aksi terorismenya adalah tiga generasi keluarga Afzaal, yang mengakibatkan seorang anak laki-laki menjadi yatim piatu.
Veltman mengakui telah menabrak keluarga Muslim itu dengan truk pick-up miliknya pada Juni 2021 di London, Ontario.
Jaksa berpendapat bahwa Veltman berniat mengintimidasi dan meneror keluarga Muslim tersebut.
Sementara pengacara terdakwa, Christopher Hicks, berpendapat bahwa Veltman mengalami degradasi mental. Namun itu bukan gangguan jiwa.
Hicks juga menyatakan bahwa kliennya berada dalam "keadaan kebingungan ekstrem" setelah mengonsumsi jamur hallucinogenic psilocybin akhir pekan itu.
"Veltman telah merencanakan pembunuhan besar-besaran selama berbulan-bulan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan dia bisa membunuh sebanyak mungkin muslim dengan cara brutal ini," kata Hakim Renee Pomerance dari Mahkamah Agung Ontario, seperti dikutip AFP, Jumat (23/2/2024).
Mengutip pernyataan Veltman kepada polisi, Hakim Pomerance berkata: "Dia ingin mengintimidasi komunitas Muslim. Dia ingin mengikuti jejak pembunuh massal lainnya, dan dia ingin menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan pembunuhan."
Nathaniel Veltman (23), pada November lalu, dinyatakan bersalah atas empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama atau pembunuhan berencana, dan satu tuduhan percobaan pembunuhan.
Korban aksi terorismenya adalah tiga generasi keluarga Afzaal, yang mengakibatkan seorang anak laki-laki menjadi yatim piatu.
Veltman mengakui telah menabrak keluarga Muslim itu dengan truk pick-up miliknya pada Juni 2021 di London, Ontario.
Jaksa berpendapat bahwa Veltman berniat mengintimidasi dan meneror keluarga Muslim tersebut.
Sementara pengacara terdakwa, Christopher Hicks, berpendapat bahwa Veltman mengalami degradasi mental. Namun itu bukan gangguan jiwa.
Hicks juga menyatakan bahwa kliennya berada dalam "keadaan kebingungan ekstrem" setelah mengonsumsi jamur hallucinogenic psilocybin akhir pekan itu.
"Veltman telah merencanakan pembunuhan besar-besaran selama berbulan-bulan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan dia bisa membunuh sebanyak mungkin muslim dengan cara brutal ini," kata Hakim Renee Pomerance dari Mahkamah Agung Ontario, seperti dikutip AFP, Jumat (23/2/2024).
Mengutip pernyataan Veltman kepada polisi, Hakim Pomerance berkata: "Dia ingin mengintimidasi komunitas Muslim. Dia ingin mengikuti jejak pembunuh massal lainnya, dan dia ingin menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan pembunuhan."