AS Ubah Posisi dalam Gencatan Senjata di Gaza, Dorong Resolusi Baru
loading...
A
A
A
Sekitar 1,4 juta warga Gaza yang mengungsi akibat pemboman Israel telah berdesakan di Rafah, kota di perbatasan selatan Jalur Gaza yang biasanya berpenduduk sekitar 280.000 jiwa, menurut PBB.
PBB telah memperingatkan rencana operasi Rafah yang dilakukan Israel akan menimbulkan “konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan.”
Puluhan negara Eropa mengeluarkan peringatan serupa pada Senin, mengikuti jejak negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk sepenuhnya melenyapkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan mematikan oleh pejuang Palestina pada 7 Oktober.
Dia menolak seruan internasional untuk gencatan senjata dan bersikeras hanya “kemenangan total” yang akan membuat Israel aman.
“Mereka yang ingin mencegah kami beroperasi di Rafah pada dasarnya mengatakan kepada kami, ‘Kalah perang’,” ujar Netanyahu kepada wartawan pada Sabtu.
Meskipun secara terbuka mendukung upaya perang Israel dan menyediakan persenjataan bagi Zionis, Biden dilaporkan bentrok dengan Netanyahu di belakang layar.
Selama panggilan telepon dengan Netanyahu pada Kamis, Biden “mengulangi pandangannya bahwa operasi militer tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk memastikan keselamatan, dan dukungan bagi, warga sipil di Rafah,” menurut pernyataan Gedung Putih.
Resolusi PBB yang diusulkan pemerintahan Biden juga akan mengutuk segala upaya untuk mengurangi wilayah Gaza atau memindahkan pemukim Israel ke wilayah tersebut, menurut Reuters.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
PBB telah memperingatkan rencana operasi Rafah yang dilakukan Israel akan menimbulkan “konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan.”
Puluhan negara Eropa mengeluarkan peringatan serupa pada Senin, mengikuti jejak negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk sepenuhnya melenyapkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan mematikan oleh pejuang Palestina pada 7 Oktober.
Dia menolak seruan internasional untuk gencatan senjata dan bersikeras hanya “kemenangan total” yang akan membuat Israel aman.
“Mereka yang ingin mencegah kami beroperasi di Rafah pada dasarnya mengatakan kepada kami, ‘Kalah perang’,” ujar Netanyahu kepada wartawan pada Sabtu.
Meskipun secara terbuka mendukung upaya perang Israel dan menyediakan persenjataan bagi Zionis, Biden dilaporkan bentrok dengan Netanyahu di belakang layar.
Selama panggilan telepon dengan Netanyahu pada Kamis, Biden “mengulangi pandangannya bahwa operasi militer tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk memastikan keselamatan, dan dukungan bagi, warga sipil di Rafah,” menurut pernyataan Gedung Putih.
Resolusi PBB yang diusulkan pemerintahan Biden juga akan mengutuk segala upaya untuk mengurangi wilayah Gaza atau memindahkan pemukim Israel ke wilayah tersebut, menurut Reuters.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)