AS Ubah Posisi dalam Gencatan Senjata di Gaza, Dorong Resolusi Baru

Selasa, 20 Februari 2024 - 15:25 WIB
loading...
AS Ubah Posisi dalam...
Warga Palestina memeriksa rumah yang terkena serangan Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza, 16 Februari 2024. Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
A A A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah membatalkan penolakannya terhadap gencatan senjata kemanusiaan di Gaza dan mengusulkan resolusi PBB yang menyerukan Israel membatalkan rencana serangan militernya di Rafah.

Rafah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga sipil Palestina yang menjadi pengungsi di wilayah kantong Palestina selama genosida oleh Israel.

Rancangan resolusi tersebut mencatat, rencana penyerbuan Rafah akan merugikan warga sipil dan membuat lebih banyak warga Gaza terpaksa mengungsi, sehingga berpotensi mendorong banyak orang mengungsi ke Mesir.

Reuters melaporkan hal itu pada Senin (19/2/2024), mengutip salinan resolusi tersebut.

Operasi Rafah yang dilakukan Israel “akan memiliki implikasi serius bagi perdamaian dan keamanan regional, dan oleh karena itu menggarisbawahi bahwa serangan darat besar-besaran seperti itu tidak boleh dilakukan dalam kondisi saat ini,” menurut resolusi yang diusulkan.

Delegasi Washington di PBB sebelumnya menentang tuntutan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas dan telah dua kali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB sejak konflik dimulai pada Oktober 2023.

Usulan baru tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap rancangan resolusi dari delegasi Aljazair, yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera.



Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan resolusi Aljazair dapat merusak “negosiasi sensitif” untuk menengahi jeda dalam pertempuran.

Dia mengindikasikan pada Sabtu bahwa AS akan memveto resolusi tersebut jika resolusi tersebut diputuskan dalam pemungutan suara Dewan Keamanan pada Selasa.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
Apa Itu 50501? Gerakan...
Apa Itu 50501? Gerakan Perlawanan Melawan Donald Trump di AS
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi Amerika, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan Melawan Trump
Apa Motif Perang Trump...
Apa Motif Perang Trump Melawan Harvard?
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Berpotensi Diambil Alih oleh Trump
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Trent Alexander-Arnold...
Trent Alexander-Arnold Jadi Pembeda! Liverpool Lumat Leicester 1-0
Gerindra Jateng Mulai...
Gerindra Jateng Mulai Panaskan Mesin Partai Pemilu 2029
Mensos Ngaku Tak Pernah...
Mensos Ngaku Tak Pernah Dengar Wacana Reshuffle Kabinet Prabowo
Berita Terkini
Rusia Klaim Diserang...
Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah
4 jam yang lalu
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
4 jam yang lalu
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
8 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
8 jam yang lalu
Rusia Pukul Mundur Serangan...
Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Tengah Gencatan Senjata Paskah
9 jam yang lalu
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
10 jam yang lalu
Infografis
Tentara Bayaran dari...
Tentara Bayaran dari AS Bertebaran di Perbatasan Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved