Israel Ancam Invasi Rafah Selama Bulan Ramadan
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel telah mengancam akan menginvasi kota Rafah, wilayah Jalur Gaza selatan yang berbatasan dengan Mesir, selama bulan Ramadan.
Itu akan dilakukan jika para sandera yang ditahan oleh Hamas tidak dibebaskan.
Ancaman itu dilontarkan Menteri Kabinet Perang Benny Gantz pada Minggu.
“Saya mengatakan ini dengan sangat jelas: Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, dan dengan cara ini, warga Gaza bisa merayakan hari raya suci Ramadan,” kata Gantz dalam sebuah konferensi di Yerusalem, seperti dikutip Anadolu, Senin (19/2/2024).
Militer Israel berencana melancarkan invasi darat ke Rafah, rumah bagi lebih dari 1,4 juta penduduk yang mencari perlindungan dari perang, untuk mengalahkan apa yang disebut Tel Aviv sebagai “batalion Hamas” yang tersisa.
Warga Palestina mencari perlindungan di Rafah ketika Israel menggempur wilayah Gaza lainnya sejak 7 Oktober.
Pengeboman brutal Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan hampir 29.000 warga Palestina di Jalur Gaza dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Gantz, yang merupakan mantan menteri pertahanan, mengatakan bahwa invasi darat ke Rafah akan terjadi melalui koordinasi dengan mitra Israel, yakni Amerika Serikat dan Mesir untuk meminimalkan korban sipil.
“Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu—jika pada bulan Ramadan para sandera kita tidak ada di rumah, pertempuran akan meluas ke wilayah Rafah,” imbuh dia.
Ramadan, bulan paling suci dalam kalender Islam, diperkirakan dimulai pada 10 Maret 2024.
Itu akan dilakukan jika para sandera yang ditahan oleh Hamas tidak dibebaskan.
Ancaman itu dilontarkan Menteri Kabinet Perang Benny Gantz pada Minggu.
“Saya mengatakan ini dengan sangat jelas: Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, dan dengan cara ini, warga Gaza bisa merayakan hari raya suci Ramadan,” kata Gantz dalam sebuah konferensi di Yerusalem, seperti dikutip Anadolu, Senin (19/2/2024).
Militer Israel berencana melancarkan invasi darat ke Rafah, rumah bagi lebih dari 1,4 juta penduduk yang mencari perlindungan dari perang, untuk mengalahkan apa yang disebut Tel Aviv sebagai “batalion Hamas” yang tersisa.
Warga Palestina mencari perlindungan di Rafah ketika Israel menggempur wilayah Gaza lainnya sejak 7 Oktober.
Pengeboman brutal Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan hampir 29.000 warga Palestina di Jalur Gaza dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Gantz, yang merupakan mantan menteri pertahanan, mengatakan bahwa invasi darat ke Rafah akan terjadi melalui koordinasi dengan mitra Israel, yakni Amerika Serikat dan Mesir untuk meminimalkan korban sipil.
“Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu—jika pada bulan Ramadan para sandera kita tidak ada di rumah, pertempuran akan meluas ke wilayah Rafah,” imbuh dia.
Ramadan, bulan paling suci dalam kalender Islam, diperkirakan dimulai pada 10 Maret 2024.
(mas)