Kata Putin, Wilayah Hujan Rudal dalam Simulasi Bukan Florida

Selasa, 17 Juli 2018 - 10:15 WIB
Kata Putin, Wilayah Hujan Rudal dalam Simulasi Bukan Florida
Kata Putin, Wilayah Hujan Rudal dalam Simulasi Bukan Florida
A A A
WASHINGTON - Video simulasi serangan rudal-rudal hipersonik terhadap wilayah yang diduga Florida, Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah membuat Presiden Donald Trump marah. Presiden Rusia Vladimir Putin membantah jika gambar wilayah dalam video simulasi itu adalah Florida.

"Tidak ada keterangan yang mengatakan itu Florida. Mereka bisa lihat lebih hati-hati. Tidak pernah ada keterangan, 'Florida'," kata Putin kepada Chris Wallace dari Fox News, yang dilansir Selasa (17/7/2018).

"Tidak, tapi Anda bisa melihatnya di peta," jawab Wallace.

"Itu terbang di atas pantai timur, tidak, tidak, tidak, itu tidak bisa dilihat di peta," kata Putin. "Coba lihat lebih dekat, dan jangan mencoba menakut-nakuti penduduk Anda dengan ancaman yang dibuat-buat. Dan sekarang, saya cukup yakin bisa saya berikan pada Anda rekaman ini sebagai hadiah."

Video simulasi itu dirilis Putin dalam pidato kenegaraannya di hadapan parlemen Rusia Maret lalu atau sebelum pemilu yang dia menangkan. Dalam pidato itu, Putin memperkenalkan lima senjata masa depan Moskow, yang salah satunya adalah rudal hipersonik Kinzhal.Baca Juga: Video Senjata Putin yang Bisa Serang AS Bikin Trump Marah
Menurut laporan Axios yang mengutip sumber pemerintah AS, video simulasi membuat presiden Trump marah. Namun, Trump tidak meluapkan kemarahannya secara terbuka.

"Dia mengecam Presiden Rusia dalam sebuah panggilan telepon," kata laporan itu mengutip sumber-sumber pemerintah AS yang mengetahui percakapan telepon tersebut.

Panggilan telepon itu dilakukan Trump beberapa minggu setelah Putin menunjukkan video simulasi serangan rudal.

Sumber lain mengatakan kepada CNN bahwa panggilan telepon dilakukan Trump pada 20 Maret setelah Putin terpilih kembali sebagai presiden Rusia. Trump, dalam percakapan telepon itu nekat mengucapkan selamat kepada Putin, meski ada protokol yang menginstruksikan agar dirinya tidak memberikan ucapan selamat.

Trump mengatakan kepada Putin bahwa dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Kanselir Jerman Angela Merkel."Dan mereka setuju dengan saya tentang sifat 'keterlaluan' dari video tersebut," ujar salah satu sumber pemerintah AS menirukan ucapan Trump, kepada Axios.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4389 seconds (0.1#10.140)