Houthi Ancam Eskalasi Baru Jika Israel Terus Beroperasi di Gaza
loading...
A
A
A
SANAA - Gerakan pejuang Ansarallah Yaman atau Houthi, siap menghadapi eskalasi baru di Laut Merah dan berencana terus menyerang kapal-kapal jika Israel melanjutkan operasi daratnya di Jalur Gaza.
Ancaman itu diungkapkan pejabat senior politik gerakan tersebut, Mohammed Al-Bukhaiti, kepada ITV News, Kamis (15/2/2024).
“Houthi sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk kemungkinan eskalasi,” papar dia.
Ketika ditanya apakah opsi yang ada termasuk serangan terhadap kedutaan dan pangkalan Inggris dan Amerika Serikat (AS), Al-Bukhaiti mengatakan kepada stasiun televisi tersebut bahwa, “Operasi semacam itu tidak direncanakan saat ini, namun kami memiliki banyak opsi untuk meningkatkan eskalasinya jika ada eskalasi Amerika dan Inggris yang menargetkan warga sipil Yaman.”
“Jika kami punya roket dan pesawat tempur yang bisa menjangkau Amerika dan Inggris, tentu saja kami akan menyerang mereka tanpa ragu-ragu, selama mereka menyerang Yaman, ini adalah hak yang sah bagi Yaman,” tegas dia pada ITV News.
Gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara dan barat, berjanji pada November 2023 untuk menyerang kapal mana pun yang terkait dengan Israel sampai Zionis menghentikan aksi militer di Jalur Gaza.
Hal ini menyebabkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan operasi multinasional untuk mengamankan navigasi di Laut Merah.
Pasukan AS dan Inggris kemudian melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi Houthi dalam upaya menurunkan kemampuan pejuang dalam menargetkan kapal komersial.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 28.500 warga Palestina di Jalur Gaza. AS menjadi pemasok senjata utama Zionis yang digunakan untuk membantai warga Gaza.
Ancaman itu diungkapkan pejabat senior politik gerakan tersebut, Mohammed Al-Bukhaiti, kepada ITV News, Kamis (15/2/2024).
“Houthi sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk kemungkinan eskalasi,” papar dia.
Ketika ditanya apakah opsi yang ada termasuk serangan terhadap kedutaan dan pangkalan Inggris dan Amerika Serikat (AS), Al-Bukhaiti mengatakan kepada stasiun televisi tersebut bahwa, “Operasi semacam itu tidak direncanakan saat ini, namun kami memiliki banyak opsi untuk meningkatkan eskalasinya jika ada eskalasi Amerika dan Inggris yang menargetkan warga sipil Yaman.”
“Jika kami punya roket dan pesawat tempur yang bisa menjangkau Amerika dan Inggris, tentu saja kami akan menyerang mereka tanpa ragu-ragu, selama mereka menyerang Yaman, ini adalah hak yang sah bagi Yaman,” tegas dia pada ITV News.
Gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara dan barat, berjanji pada November 2023 untuk menyerang kapal mana pun yang terkait dengan Israel sampai Zionis menghentikan aksi militer di Jalur Gaza.
Hal ini menyebabkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan operasi multinasional untuk mengamankan navigasi di Laut Merah.
Pasukan AS dan Inggris kemudian melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi Houthi dalam upaya menurunkan kemampuan pejuang dalam menargetkan kapal komersial.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 28.500 warga Palestina di Jalur Gaza. AS menjadi pemasok senjata utama Zionis yang digunakan untuk membantai warga Gaza.
(sya)