9 Motif China Mengakui Pemerintahan Taliban
loading...
A
A
A
“Idealnya, Taliban menginginkan hubungan yang kuat dengan kekuatan global utama seperti AS dan Tiongkok, serta kekuatan regional seperti Rusia dan India karena berbagai alasan,” Ibrahim Bahiss, analis International Crisis Group (ICG), mengatakan kepada Al Jazeera .
Karena AS tidak mau mengambil tindakan, China menjadi semakin penting bagi Taliban, katanya.
Foto/Reuters
Bahiss memperingatkan bahwa hubungan yang lebih erat dengan China dapat “mengakibatkan kerugian” dalam bentuk “jatuh ke dalam cengkeraman China yang membuat negara-negara lain merasa kecewa.
“Tetapi untuk saat ini, kedua belah pihak tampaknya bersedia memainkan permainan itu.”
Namun analis ICG mengatakan bahwa Taliban, meskipun sangat membutuhkan pengakuan, mungkin masih berhati-hati mengenai seberapa besar keterlibatan mereka dengan Beijing.
“Taliban masih berusaha menjaga hubungan mereka dengan China karena mereka tampaknya sadar bahwa semakin mereka tertarik pada Beijing, semakin besar kekuatan regional seperti Rusia dan India yang ragu untuk memperluas hubungan dengan Kabul, sehingga memicu dilema yang sangat besar. keunikan pelanggan asing yang sangat ingin dihindari oleh Taliban,” katanya.
“China, karena alasan yang jelas, telah muncul sebagai pendorong utama penjangkauan dan keterlibatan di kawasan ini dengan Taliban,” tambah Bahiss.
“Namun, semua ini tampaknya telah menciptakan spiral di mana semakin terisolasinya Taliban, semakin mereka beralih ke China untuk menggantikan beban diplomatik yang diberikan AS sebelumnya.”
Karena AS tidak mau mengambil tindakan, China menjadi semakin penting bagi Taliban, katanya.
9. Taliban Tak Mau Terjebak dalam Cengkeraman China
Foto/Reuters
Bahiss memperingatkan bahwa hubungan yang lebih erat dengan China dapat “mengakibatkan kerugian” dalam bentuk “jatuh ke dalam cengkeraman China yang membuat negara-negara lain merasa kecewa.
“Tetapi untuk saat ini, kedua belah pihak tampaknya bersedia memainkan permainan itu.”
Namun analis ICG mengatakan bahwa Taliban, meskipun sangat membutuhkan pengakuan, mungkin masih berhati-hati mengenai seberapa besar keterlibatan mereka dengan Beijing.
“Taliban masih berusaha menjaga hubungan mereka dengan China karena mereka tampaknya sadar bahwa semakin mereka tertarik pada Beijing, semakin besar kekuatan regional seperti Rusia dan India yang ragu untuk memperluas hubungan dengan Kabul, sehingga memicu dilema yang sangat besar. keunikan pelanggan asing yang sangat ingin dihindari oleh Taliban,” katanya.
“China, karena alasan yang jelas, telah muncul sebagai pendorong utama penjangkauan dan keterlibatan di kawasan ini dengan Taliban,” tambah Bahiss.
“Namun, semua ini tampaknya telah menciptakan spiral di mana semakin terisolasinya Taliban, semakin mereka beralih ke China untuk menggantikan beban diplomatik yang diberikan AS sebelumnya.”
(ahm)