9 Motif China Mengakui Pemerintahan Taliban

Kamis, 15 Februari 2024 - 19:19 WIB
loading...
9 Motif China Mengakui...
China mengakui Taliban karena banyak kepentingan yang ingin diwujudkan Beijing. Foto/Reuters
A A A
BEIJING - Pada upacara resmi yang diadakan oleh pemerintah China di Beijing pada tanggal 30 Januari, antrian diplomat asing berbaris untuk menyerahkan surat kepercayaan mereka kepada Presiden Xi Jinping. Di antara 309 diplomat tersebut, ada satu peserta yang tidak diduga.

Setelah lebih dari dua tahun negosiasi, China mengakui Bilal Karimi, mantan juru bicara Taliban, sebagai utusan resmi untuk Beijing, menjadikan pemerintahan Xi yang pertama di dunia yang melakukan hal tersebut sejak kelompok tersebut merebut kekuasaan di Afghanistan pada tahun 2021.

9 Motif China Mengakui Pemerintahan Taliban

1. Mitra Investasi Jangka Panjang

9 Motif China Mengakui Pemerintahan Taliban

Foto/Reuters

China melakukan terobosan ke Afghanistan melalui investasi dan proyek sejak Amerika Serikat menarik pasukannya dari negara tersebut pada tahun 2021, yang memicu runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Barat dan membuka jalan bagi Taliban untuk kembali berkuasa.

Namun ketika berita penerimaan resmi Beijing terhadap Taliban pada tanggal 30 Januari menyebar, Kementerian Luar Negeri China dengan cepat mengeluarkan pernyataan, mengklarifikasi bahwa penerimaan kredensial diplomatik tidak menandakan pengakuan resmi Beijing terhadap penguasa Afghanistan saat ini.

Sudah terlambat.

Pada saat itu, tindakan Beijing telah memberikan kemenangan diplomatik besar bagi Taliban yang sedang berjuang untuk mendapatkan pengakuan global atas pemerintahannya. Sejak mengambil alih kekuasaan, kelompok ini tetap terisolasi di dunia internasional, sebagian besar disebabkan oleh penerapan pembatasan terhadap hak dan kebebasan perempuan. Sanksi Barat terhadap Taliban pada gilirannya berdampak buruk pada perekonomian Afghanistan.


2. Taliban Belum Diterima Banyak Negara

9 Motif China Mengakui Pemerintahan Taliban

Foto/Reuters

Pada saat para penguasa Taliban di Afghanistan diperlakukan sebagai orang buangan oleh sebagian besar dunia, China telah meningkatkan keterlibatan dengan kelompok tersebut.

Pada tahun 2023, beberapa perusahaan China menandatangani beberapa perjanjian bisnis dengan pemerintah Taliban. Yang paling menonjol di antaranya adalah kontrak ekstraksi minyak bernilai jutaan dolar yang berjangka waktu 25 tahun dengan perkiraan nilai investasi sebesar USD150 juta pada tahun pertama, dan hingga USD540 juta pada tiga tahun berikutnya.

3. Memiliki Sejarah Panjang

"Ada sejarah dalam hubungan tersebut," kata Jiayi Zhou, peneliti di Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

“Taliban bukanlah entitas yang tidak dikenal oleh pemerintah China, yang menjangkau mereka ketika mereka masih menjadi pemerintahan paria pada akhir tahun 1990-an dan terus menjaga hubungan kerja dengan Taliban sebagai kelompok pemberontak,” katanya kepada Al Jazeera.

4. Demi Menjaga Keamanan

9 Motif China Mengakui Pemerintahan Taliban

Foto/Reuters
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
8 Negara Pemilik Mineral...
8 Negara Pemilik Mineral Tanah Langka Terbesar di Dunia, Harta Karun yang Diincar AS
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang...
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang Kebijakan Asimilasi Etnis China
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
Musuh-musuh utama AS...
Musuh-musuh utama AS dan NATO Gelar Latihan Perang
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
5 Pejabat China yang...
5 Pejabat China yang Dieksekusi Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved