Brigade al-Qassam: Serangan Biadab Zionis Membunuh 3 Sandera Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Sayap militer Hamas Brigade al-Qassam pada hari Senin mengumumkan bahwa serangan udara Zionis di Jalur Gaza telah menewaskan tiga sandera asal Israel.
“Brigade al-Qassam mengumumkan terbunuhnya tiga dari delapan tawanan Zionis yang kami umumkan kemarin terluka parah dalam serangan biadab Zionis di Jalur Gaza,” kata Brigade al-Qassam di saluran Telegram Hamas.
“Kami akan menunda pengumuman nama dan foto korban tewas selama beberapa hari ke depan sampai nasib korban luka lainnya menjadi jelas," lanjut sayap militer Hamas tersebut, seperti dikutip Jerusalem Post, Selasa (13/2/2024).
Tidak ada komentar dari otoritas Israel mengenai pengumuman tersebut.
Pada hari Minggu, Brigade al-Qassam mengatakan dua sandera tewas dan delapan lainnya terluka akibat serangan udara Israel dalam tiga hari terakhir.
Hamas diyakini menyandera lebih dari 130 warga Israel setelah serangan lintas batas ke Israel pada 7 Oktober.
Israel sejak itu menggempur Jalur Gaza, menewaskan sebanyak 28.340 orang dan melukai 67.984 lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
Pada akhir tahun 2023 Afrika Selatan mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh Israel gagal menjunjung komitmennya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.
Dalam keputusan sementaranya pada bulan Januari, pengadilan PBB itu memutuskan bahwa klaim Afrika Selatan masuk akal. Mereka memerintahkan tindakan sementara bagi pemerintah Israel untuk menghentikan tindakan genosida, dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
“Brigade al-Qassam mengumumkan terbunuhnya tiga dari delapan tawanan Zionis yang kami umumkan kemarin terluka parah dalam serangan biadab Zionis di Jalur Gaza,” kata Brigade al-Qassam di saluran Telegram Hamas.
“Kami akan menunda pengumuman nama dan foto korban tewas selama beberapa hari ke depan sampai nasib korban luka lainnya menjadi jelas," lanjut sayap militer Hamas tersebut, seperti dikutip Jerusalem Post, Selasa (13/2/2024).
Tidak ada komentar dari otoritas Israel mengenai pengumuman tersebut.
Pada hari Minggu, Brigade al-Qassam mengatakan dua sandera tewas dan delapan lainnya terluka akibat serangan udara Israel dalam tiga hari terakhir.
Hamas diyakini menyandera lebih dari 130 warga Israel setelah serangan lintas batas ke Israel pada 7 Oktober.
Israel sejak itu menggempur Jalur Gaza, menewaskan sebanyak 28.340 orang dan melukai 67.984 lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
Pada akhir tahun 2023 Afrika Selatan mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh Israel gagal menjunjung komitmennya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.
Dalam keputusan sementaranya pada bulan Januari, pengadilan PBB itu memutuskan bahwa klaim Afrika Selatan masuk akal. Mereka memerintahkan tindakan sementara bagi pemerintah Israel untuk menghentikan tindakan genosida, dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(mas)