AS Tak Takut dengan Rudal Pembunuh Kapal Induk DF-21 China
loading...
A
A
A
MANILA - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengatakan kelompok tempur kapal induknya tidak takut dan yakin mampu melawan rudal pembunuh kapal induk DF-21 milik China.
Hal itu disampaikan komandan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Carl Vinson, Laksamana Muda Carlos Sardiello.
USS Carl Vinson telah menjalani latihan perang gabungan dengan kapal induk USS Theodore Roosevelt dan kapal perusak Jepang JS Ise di Laut Filipina sejak Rabu lalu.
Menurutnya, rudal DF-21 China—yang dielu-elukan Beijing sebagai senjata pembunuh kapal induk—tidak akan menimbulkan ancaman bagi kapal induk Amerika jika terjadi konflik.
"Para pelaut terlatih AS dapat mengoperasikan wilayah yang rumit dan diperebutkan ini,” katanya, mengacu pada wilayah sengketa di Laut China Selatan, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Senin (5/2/2024).
"Mereka mematikan dan dapat bertahan hidup, dan melaksanakan misi terlepas dari apa ancamannya," lanjut dia.
"Saya benar-benar yakin bahwa kelompok tempur kapal induk dapat melaksanakan misi yang dirancang untuk dilakukan secara efektif dan aman.”
Tiga kapal induk AS telah dikerahkan ke Indo-Pasifik meskipun ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Para pakar percaya bahwa pengerahan tiga kapal induk AS di wilayah tersebut mengirimkan pesan bahwa militer Washington siap menangani China dan Korea Utara selama masa damai.
Patrick Cronin, ketua keamanan Asia-Pasifik di lembaga think tank Hudson Institute, mengatakan: “Di masa perang, pasukan roket China mungkin mencoba menenggelamkan kapal induk.”
Namun, dia menjelaskan bahwa kapal induk AS tetap sangat penting dalam menunjukkan komitmen keamanan Amerika.
Toshi Yoshihara, peneliti senior di Center for Strategic and Budgetary Assessment yang berbasis di Washington, mengatakan pelabuhan-pelabuhan utama di Jepang yang menampung kapal perang AS seperti Sasebo dan Yokosuka berpotensi mendapat serangan hebat.
"Kapal induk Amerika harus mundur ke rangkaian pulau kedua, bahkan mungkin di sebelah timur rangkaian pulau kedua, karena bahkan Guam bukan lagi tempat perlindungan," ujarnya.
Hal itu disampaikan komandan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Carl Vinson, Laksamana Muda Carlos Sardiello.
USS Carl Vinson telah menjalani latihan perang gabungan dengan kapal induk USS Theodore Roosevelt dan kapal perusak Jepang JS Ise di Laut Filipina sejak Rabu lalu.
Menurutnya, rudal DF-21 China—yang dielu-elukan Beijing sebagai senjata pembunuh kapal induk—tidak akan menimbulkan ancaman bagi kapal induk Amerika jika terjadi konflik.
"Para pelaut terlatih AS dapat mengoperasikan wilayah yang rumit dan diperebutkan ini,” katanya, mengacu pada wilayah sengketa di Laut China Selatan, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Senin (5/2/2024).
"Mereka mematikan dan dapat bertahan hidup, dan melaksanakan misi terlepas dari apa ancamannya," lanjut dia.
"Saya benar-benar yakin bahwa kelompok tempur kapal induk dapat melaksanakan misi yang dirancang untuk dilakukan secara efektif dan aman.”
Tiga kapal induk AS telah dikerahkan ke Indo-Pasifik meskipun ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Para pakar percaya bahwa pengerahan tiga kapal induk AS di wilayah tersebut mengirimkan pesan bahwa militer Washington siap menangani China dan Korea Utara selama masa damai.
Patrick Cronin, ketua keamanan Asia-Pasifik di lembaga think tank Hudson Institute, mengatakan: “Di masa perang, pasukan roket China mungkin mencoba menenggelamkan kapal induk.”
Namun, dia menjelaskan bahwa kapal induk AS tetap sangat penting dalam menunjukkan komitmen keamanan Amerika.
Toshi Yoshihara, peneliti senior di Center for Strategic and Budgetary Assessment yang berbasis di Washington, mengatakan pelabuhan-pelabuhan utama di Jepang yang menampung kapal perang AS seperti Sasebo dan Yokosuka berpotensi mendapat serangan hebat.
"Kapal induk Amerika harus mundur ke rangkaian pulau kedua, bahkan mungkin di sebelah timur rangkaian pulau kedua, karena bahkan Guam bukan lagi tempat perlindungan," ujarnya.
(mas)