7 Negara Timur Tengah yang Menjadi Lokasi Pangkalan Militer AS

Rabu, 31 Januari 2024 - 12:47 WIB
loading...
7 Negara Timur Tengah yang Menjadi Lokasi Pangkalan Militer AS
Pesawat C-17 Globemaster Angkatan Udara AS di Pangkalan Udara al-Udeid di Doha, Qatar, 7 September 2021. Foto/Olivier Douliery/REUTERS
A A A
DUBAI - Timur Tengah telah lama menjadi pusat perhatian geopolitik dunia, terutama karena kaya akan sumber daya alam, serta memiliki sejarah dan kebudayaan yang beragam.

Salah satu aspek yang mendominasi hubungan Amerika Serikat (AS) dengan negara-negara Timur Tengah adalah keberadaan pangkalan militer AS di kawasan tersebut.

Kehadiran pangkalan militer AS di beberapa negara Timur Tengah juga tak luput dari kontroversi. Berikut ini berbagai negara di wilayah itu yang menampung pasukan Negeri Paman Sam.

1. Irak


Setelah invasi tahun 2003, Irak menjadi salah satu pangkalan militer terbesar di Timur Tengah. Pangkalan-pangkalan seperti Camp Victory dan Al Asad Airbase menjadi pusat operasi penting bagi pasukan AS.

Meskipun AS telah menarik sebagian besar pasukannya dari Irak, beberapa pangkalan masih tetap beroperasi.

Infrastruktur dan ekonomi setempat mengalami perkembangan, namun terdapat kerusuhan dan protes terhadap kehadiran militer asing.

Peran AS dalam membantu melawan kelompok Negara Islam (ISIS) mendapat apresiasi, tetapi juga menciptakan ketegangan internal.

2. Qatar


Qatar menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah, Al Udeid Air Base. Pangkalan ini berperan penting dalam operasi militer AS di kawasan tersebut, termasuk operasi udara di Afghanistan, Irak, dan Suriah.

Kehadiran pangkalan ini memperkuat hubungan antara AS dan Qatar, namun juga menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara tetangga.

Infrastruktur dan ekonomi Qatar berkembang pesat, tetapi ada kekhawatiran mengenai pengaruh politik dan militer asing.

3. Uni Emirat Arab


Uni Emirat Arab (UEA) memiliki beberapa pangkalan militer AS, termasuk di Abu Dhabi dan Dubai. Kehadiran militer AS di UEA terutama terkait dengan operasi melawan terorisme dan mempertahankan stabilitas regional.

Hubungan ekonomi dan politik antara AS dan UEA menjadi lebih erat, tetapi kehadiran militer juga menimbulkan kritik internasional.

UEA memperoleh akses terhadap teknologi militer canggih dan bantuan keamanan.

4. Saudi Arabia


Kehadiran pangkalan militer AS di Saudi Arabia telah menjadi titik fokus kontroversi, terutama setelah serangan 11 September 2001.

Pangkalan-pangkalan seperti Prince Sultan Air Base menjadi penting dalam operasi militer regional.

Hubungan AS-Saudi menjadi kompleks karena isu-isu hak asasi manusia dan ketegangan regional.

Kehadiran militer AS memberikan perlindungan keamanan bagi Saudi Arabia, tetapi juga menimbulkan protes di dalam negeri.

5. Turki


Pangkalan militer Amerika Serikat di Turki memiliki sejarah panjang dan beragam, tetapi hubungan antara kedua negara telah mengalami ketegangan dalam beberapa tahun terakhir.

Berikut adalah beberapa pangkalan militer AS di Turki yang memiliki peran strategis penting: Pertama, Incirlik Air Base. Terletak di Provinsi Adana, pangkalan ini menjadi pusat operasi penting selama Perang Dingin dan terus menjadi salah satu pangkalan militer AS terbesar di luar negeri.

Incirlik Air Base memiliki landasan udara yang mampu menampung berbagai jenis pesawat militer, termasuk pesawat tempur dan pesawat pengisian bahan bakar udara.

Pangkalan ini memiliki peran kunci dalam operasi militer AS di Timur Tengah, seperti kampanye melawan ISIS di Irak dan Suriah.

Kedua, Pangkalan Udara Ä°zmir Air Station. Terletak di Provinsi Ä°zmir, pangkalan ini memiliki sejarah panjang dalam mendukung operasi militer AS dan NATO di wilayah tersebut.

Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Incirlik, Ä°zmir Air Station memiliki peran penting dalam mendukung operasi udara dan maritim.

Ketiga, Pangkalan Udara Diyarbakir Air Base. Terletak di wilayah tenggara Turki, pangkalan ini memiliki peran strategis dalam mendukung operasi militer di kawasan tersebut.

Diyarbakir Air Base sering digunakan sebagai pangkalan untuk operasi udara dan dukungan logistik.

6. Suriah


Pangkalan Militer Al-Tanf menjadi salah satu basis pasukan AS di Suriah. Al-Tanf terletak di wilayah perbatasan Suriah, Yordania, dan Irak. Pangkalan ini memiliki posisi strategis di rute penting yang menghubungkan Suriah dengan Irak dan Yordania.

Pangkalan ini digunakan oleh pasukan AS sebagai basis untuk melatih dan memberikan dukungan kepada pasukan oposisi Suriah yang berjuang melawan kelompok lain seperti ISIS.

Kehadiran militer AS di Al-Tanf telah menimbulkan ketegangan dengan pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia dan Iran. Pemerintah Suriah menganggap kehadiran AS di wilayah tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan nasional.

Seiring dengan berbagai peristiwa di Suriah, militer AS juga terlibat dalam operasi bersama dengan pasukan Kurdi, terutama Pasukan Demokratik Suriah (SDF), dalam melawan ISIS.

Beberapa pangkalan atau lokasi operasi mungkin telah digunakan sebagai titik dukungan logistik dan taktis untuk pasukan ini.

7. Bahrain


Pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain adalah Pangkalan Angkatan Laut Kelima (Naval Support Activity Bahrain), yang merupakan salah satu pangkalan militer strategis di wilayah Teluk Persia.

Nilai strategis pangkalan ini karena terletak di Manama, ibu kota Bahrain, dan memiliki akses langsung ke Laut Arab dan Teluk Persia.

Keberadaan pangkalan ini memberikan keuntungan strategis dalam mengawasi perairan dan memonitor keamanan di wilayah tersebut.

Pangkalan ini dikenal sebagai Naval Support Activity Bahrain (NSA Bahrain). NSA Bahrain berfungsi sebagai pusat dukungan logistik dan administratif untuk kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang beroperasi di wilayah Teluk Persia dan sekitarnya.

Kehadiran pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah memiliki dampak yang kompleks dan kontroversial. Meskipun keberadaan militer AS memberikan stabilitas keamanan bagi beberapa negara, hal ini juga menciptakan ketegangan politik dan sosial di dalam negeri.

Penting untuk terus memantau dan memahami dinamika hubungan antara AS dan negara-negara Timur Tengah guna memahami dampak jangka panjangnya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)