4 Alasan Sekutu Israel Menghentikan Bantuan untuk Lembaga PBB untuk Palestina (UNRWA)
loading...
A
A
A
Pada tahun 2022, 44,3 persen dari total janji badan tersebut, atau $1,17 miliar, berasal dari negara-negara anggota UE, yang menyumbang $520,3 juta, termasuk dana yang dialokasikan oleh lembaga tersebut melalui Komisi Eropa.
Amerika Serikat, Jerman, Uni Eropa, dan Swedia merupakan donor individu terbesar pada tahun tersebut, menyumbang 61,4 persen dari keseluruhan pendanaan lembaga tersebut.
Chris Gunness, mantan juru bicara UNRWA, mengatakan bahwa badan PBB tersebut hanya punya waktu berminggu-minggu sebelum mereka kehabisan uang untuk bantuan penting guna menyelamatkan nyawa warga Palestina di Gaza. Lebih dari 26.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangannya pada 7 Oktober.
“Pesan saya kepada dunia Arab, khususnya negara-negara Teluk, di mana Anda berada? Karena mereka menghasilkan miliaran dolar setiap hari dari pendapatan minyak. Sebagian kecil dari pendapatan minyak tersebut akan membuat masalah keuangan UNRWA hilang dalam sekejap. Kesenjangan yang tidak masuk akal yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat ini akan segera terisi,” kata Gunness kepada Al Jazeera.
“Beberapa orang yang paling putus asa di Timur Tengah kini menghadapi kelaparan, dan negara-negara Arab perlu mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini.”
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, UNRWA mengatakan pada hari Jumat bahwa pihak berwenang Israel telah memberikan informasi kepada badan tersebut tentang dugaan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan 7 Oktober.
Lazzarini, ketua UNRWA, mengatakan bahwa dia segera memutuskan kontrak para anggota staf ini dan meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran tanpa penundaan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya sangat terganggu dengan tuduhan yang ditujukan kepada 12 pegawai UNRWA tersebut.
Badan PBB tersebut telah lama mendapat serangan dari Israel. Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz meminta Lazzarini untuk mundur dari jabatannya.
Amerika Serikat, Jerman, Uni Eropa, dan Swedia merupakan donor individu terbesar pada tahun tersebut, menyumbang 61,4 persen dari keseluruhan pendanaan lembaga tersebut.
Chris Gunness, mantan juru bicara UNRWA, mengatakan bahwa badan PBB tersebut hanya punya waktu berminggu-minggu sebelum mereka kehabisan uang untuk bantuan penting guna menyelamatkan nyawa warga Palestina di Gaza. Lebih dari 26.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangannya pada 7 Oktober.
“Pesan saya kepada dunia Arab, khususnya negara-negara Teluk, di mana Anda berada? Karena mereka menghasilkan miliaran dolar setiap hari dari pendapatan minyak. Sebagian kecil dari pendapatan minyak tersebut akan membuat masalah keuangan UNRWA hilang dalam sekejap. Kesenjangan yang tidak masuk akal yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat ini akan segera terisi,” kata Gunness kepada Al Jazeera.
“Beberapa orang yang paling putus asa di Timur Tengah kini menghadapi kelaparan, dan negara-negara Arab perlu mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini.”
2. Keterlibatan Pegawai UNRWA dalam Serangan 7 Oktober
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, UNRWA mengatakan pada hari Jumat bahwa pihak berwenang Israel telah memberikan informasi kepada badan tersebut tentang dugaan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan 7 Oktober.
Lazzarini, ketua UNRWA, mengatakan bahwa dia segera memutuskan kontrak para anggota staf ini dan meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran tanpa penundaan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya sangat terganggu dengan tuduhan yang ditujukan kepada 12 pegawai UNRWA tersebut.
Badan PBB tersebut telah lama mendapat serangan dari Israel. Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz meminta Lazzarini untuk mundur dari jabatannya.