Media Asing Mulai ke Lokasi Tes Nuklir Korut

Kamis, 24 Mei 2018 - 11:37 WIB
Media Asing Mulai ke Lokasi Tes Nuklir Korut
Media Asing Mulai ke Lokasi Tes Nuklir Korut
A A A
SEOUL - Para jurnalis internasional mulai perjalanan ke lokasi tes nuklir Korea Utara (Korut) kemarin. Pyongyang telah mengizinkan sejumlah media Korea Selatan (Korsel) untuk menyaksikan penutupan fasilitas tes nuklirnya.

“Perjalanan ke fasilitas itu membutuhkan waktu 11 jam naik kereta, empat jam naik bus dan kemudian mendaki sekitar satu jam,” ungkap jurnalis Rusia dari RT di Twitter.

Korut telah menghentikan perundingan dengan Korsel dan mengancam mundur dari konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski demikian, undangan pada media asing itu dianggap sebagai indikasi tawaran Korut untuk menutup fasilitas tes nuklir tetap berlaku.

Pyongyang mengundang media internasional untuk mengawasi penghancuran dengan bahan peledak fasilitas tes nuklir Punggye-ri. Namun Korut tidak mengundang para pakar seperti yang dijanjikan sebelumnya sehingga memicu keraguan tentang bagaimana memverifikasi proses penutupan fasilitas itu dan keamanannya.

Korut juga sempat menolak mengundang reporte Korsel setelah menghentikan rencana perundingan anta-Korea karena protes latihan tempur udara Max Thunder antara Korsel dan AS. Korut selalu membenarkan program nuklirnya sebagai pertahanan terhadap sikap permusuhan AS.

Para jurnalis dari negara-negara lain menjelaskan melalui Twitter bahwa mereka telah tiba di kota pelabuhan Wonsan, Korut, pada Selasa (22/5).

Delapan jurnalis Korsel tiba di Wonsan pada Rabu (23/5), tempat mereka dipaksa meninggalkan detektor radiasi, telepon satelit dan mouse Bluetooth sebelum mereka semua menuju fasilitas tes nuklir.

Korut mengumumkan, pihaknya akan menggunakan bahan peledak untuk menutup terowongan-terowongan tes pada Kamis (24/5) atau Jumat (25/5).

Menteri Unifikasi Korsel menyambut keputusan Korut menerima jurnalis Korsel. “Kami harap realiasasi awal penyelesaikan denuklirisasi semenanjung Korea melalui KTT Korut-AS dan dialog berbagai level, dimulai dengan penghapusan fasilitas tes nuklir,” ungkap juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Baik Tae-hyun.

Kesediaan Korut menerima reporter Korsel diumumkan di tengah kekhawatiran bahwa Kim yang mulai mundur dari janjinya menghapus program nuklir. Korut mengancam mundur dari KTT dengan Trump di Singapura pada 12 Juni jika Washington meminta secara sepihak Pyongyang meninggalkan senjata nuklirnya. Korut juga mengkritik latihan perang Max Thunder.

Trump juga menyatakan ada peluang KTT tidak akan berlangsung. China menyatakan AS dan Korut masih membuat persiapan untuk KTT dan Beijing berharap kedua pihak dapat menyelesaikan perbedaan. “Kami sangat berharap semua pihak, khususnya AS dan Korut dapat mengambil peluang, saling bertemu dan menyelesaikan dengan cara seimbang semua kendala,” papar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4713 seconds (0.1#10.140)