Presiden Mesir Tolak Terima Telepon dari Netanyahu
loading...
A
A
A
KAIRO - Sumber media Israel melaporkan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi menolak menerima panggilan telepon dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Penolakan itu karena perbedaan pendapat antara kedua belah pihak di tengah ancaman Israel melakukan operasi militer di wilayah tersebut.
Kawasan Rafah dan Koridor Philadelphia terletak di antara Mesir dan Jalur Gaza yang terkepung.
Dalam laporan, Channel 13 Israel mengutip dua sumber “informasi” yang mengatakan, “Dewan Keamanan Nasional Netanyahu telah meminta Mesir mengoordinasikan pembicaraan antara kedua pejabat tersebut, tetapi tidak berhasil.”
Saluran tersebut mencatat percakapan terakhir antara Al-Sisi dan Netanyahu terjadi pada Juni tahun lalu, setelah operasi yang dilakukan anggota Pasukan Keamanan Pusat Mesir Mohamed Salah Ibrahim di daerah perbatasan selatan negara tersebut, saat dia membunuh tiga tentara Israel dan melukai tentara keempat dalam baku tembak.
Channel 13 mengatakan hal ini terjadi di tengah meningkatnya perselisihan dengan pihak Mesir mengenai rencana Israel untuk Koridor Philadelphia, wilayah di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.Belum ada komentar resmi mengenai laporan ini.
Sementara itu, puluhan warga sipil tewas dan terluka ketika pasukan kolonial Israel meningkatkan serangan mereka terhadap Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada Kamis (25/1/2024).
Serangan Israel menargetkan Kompleks Medis Nasser dan sekolah UNRWA yang menampung ribuan pengungsi Palestina, sehingga memicu kemarahan internasional.
Al-Jazeera melaporkan wilayah tengah dan barat kota Khan Yunis dilanda serangan artileri Israel yang kejam.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pasukan Israel telah mengepung rumah sakit di kota tersebut.
Sumber medis Palestina melaporkan 50 warga Palestina tewas dan 120 orang lainnya luka-luka dalam pemboman Israel yang menargetkan wilayah barat Khan Yunis selama 24 jam terakhir.
Puluhan warga Palestina tewas dan terluka dalam kebakaran yang terjadi di pusat UNRWA yang dibom Israel.
Menurut Thomas White, Direktur UNRWA di Gaza, gedung tersebut dihantam oleh dua tank Israel.
Komite Palang Merah Internasional memperingatkan sektor kesehatan di Jalur Gaza berisiko mengalami kehancuran total jika tidak ada pihak yang mengambil tindakan segera menghentikan genosida Israel.
Palang Merah menambahkan kurang dari 20% wilayah Gaza kini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 1,5 juta orang yang hidup dalam kondisi putus asa.
Penolakan itu karena perbedaan pendapat antara kedua belah pihak di tengah ancaman Israel melakukan operasi militer di wilayah tersebut.
Kawasan Rafah dan Koridor Philadelphia terletak di antara Mesir dan Jalur Gaza yang terkepung.
Dalam laporan, Channel 13 Israel mengutip dua sumber “informasi” yang mengatakan, “Dewan Keamanan Nasional Netanyahu telah meminta Mesir mengoordinasikan pembicaraan antara kedua pejabat tersebut, tetapi tidak berhasil.”
Saluran tersebut mencatat percakapan terakhir antara Al-Sisi dan Netanyahu terjadi pada Juni tahun lalu, setelah operasi yang dilakukan anggota Pasukan Keamanan Pusat Mesir Mohamed Salah Ibrahim di daerah perbatasan selatan negara tersebut, saat dia membunuh tiga tentara Israel dan melukai tentara keempat dalam baku tembak.
Channel 13 mengatakan hal ini terjadi di tengah meningkatnya perselisihan dengan pihak Mesir mengenai rencana Israel untuk Koridor Philadelphia, wilayah di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.Belum ada komentar resmi mengenai laporan ini.
Sementara itu, puluhan warga sipil tewas dan terluka ketika pasukan kolonial Israel meningkatkan serangan mereka terhadap Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada Kamis (25/1/2024).
Serangan Israel menargetkan Kompleks Medis Nasser dan sekolah UNRWA yang menampung ribuan pengungsi Palestina, sehingga memicu kemarahan internasional.
Al-Jazeera melaporkan wilayah tengah dan barat kota Khan Yunis dilanda serangan artileri Israel yang kejam.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pasukan Israel telah mengepung rumah sakit di kota tersebut.
Sumber medis Palestina melaporkan 50 warga Palestina tewas dan 120 orang lainnya luka-luka dalam pemboman Israel yang menargetkan wilayah barat Khan Yunis selama 24 jam terakhir.
Puluhan warga Palestina tewas dan terluka dalam kebakaran yang terjadi di pusat UNRWA yang dibom Israel.
Menurut Thomas White, Direktur UNRWA di Gaza, gedung tersebut dihantam oleh dua tank Israel.
Komite Palang Merah Internasional memperingatkan sektor kesehatan di Jalur Gaza berisiko mengalami kehancuran total jika tidak ada pihak yang mengambil tindakan segera menghentikan genosida Israel.
Palang Merah menambahkan kurang dari 20% wilayah Gaza kini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 1,5 juta orang yang hidup dalam kondisi putus asa.
(sya)