Eks Analis CIA: Israel Punya Kepentingan Ekonomi di Gaza, Ada Ladang Gas Besar

Kamis, 25 Januari 2024 - 16:33 WIB
loading...
Eks Analis CIA: Israel...
Tentara Israel menembak selama operasi di Gaza pada 16 November 2023. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Israel terus melanjutkan genosida di Jalur Gaza meskipun ada kemarahan global atas banyaknya korban jiwa warga sipil. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan mendorong “kemenangan penuh.”

Mantan analis CIA dan salah satu pendiri Veteran Intelligence Professionals for Sanity, Ray McGovern, menjelaskan, “Israel melihat adanya kepentingan ekonomi yang nyata di Gaza, dan hal ini menjelaskan mengapa tidak peduli besarnya kemarahan global, kampanye militer Tel Aviv di wilayah kantong yang terkepung terus berlanjut.”

“Israel melihat adanya kepentingan ekonomi yang nyata dalam mendominasi Gaza. Dan itulah sebabnya, tentu saja, (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu telah menegaskan dengan sangat jelas: tidak, mereka tidak mempunyai niat untuk meninggalkan Gaza,” papar dia pada Sputnik.

Dia menekankan, “Ini (Gaza) akan menjadi bagian dari Israel kecuali mereka dihadapkan pada orang-orang yang menganggap penting untuk membela Palestina, dan akan bertindak mengakhiri genosida yang sedang terjadi saat ini, dan bahwa pemerintah kita, Amerika Serikat, tidak hanya memungkinkan, tetapi juga menyediakan senjata dan dukungan politik lainnya.”

Pada akhir Desember, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengabaikan Kongres dan menyetujui lebih banyak senjata dan amunisi untuk Israel.

Paket tersebut dilaksanakan melalui penetapan darurat dan mencakup penjualan senilai USD147,5 juta pada Israel.

Penjualan senjata itu terjadi di tengah seruan manipulatif Washington untuk mengakhiri kematian warga sipil di Jalur Gaza.

Ladang Gas Lepas Pantai Gaza yang Kaya


“Di sisi ekonomi, yang tentu saja sangat penting, Israel mempunyai kepentingan utama dalam melindungi 'hak' mereka atas wilayah perairan Gaza, di mana terdapat banyak ladang gas di lepas pantai,” papar McGovern.

Dia menekankan, “Israel mengklaim kepemilikan tunggal atas wilayah perairan tersebut. Dan ada desain saluran pipa Mediterania Timur yang akan memungkinkan Israel mengekspor ke Italia dan negara lain di Uni Eropa gas alam yang disita oleh kekuatan militer dari warga Palestina di Gaza. Dan itu adalah sesuatu yang benar-benar tidak Anda lihat di media arus utama di sini, bukan?"

“Jadi genosida tetaplah genosida, dan kecuali hal ini dihentikan, Israel tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari 'keamanan tambahan' untuk sementara waktu, namun juga akan mendapat keuntungan dari adanya 'klaim' yang lebih baik atau klaim semi-atau klaim kuasi-legal atas perairan tersebut. Gaza, yang seperti diketahui orang, sangat kaya akan cadangan gas,” tegas McGovern.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)