Tidak Usir Dubes Israel, Menlu Irlandia Disebut Munafik

Rabu, 16 Mei 2018 - 16:31 WIB
Tidak Usir Dubes Israel, Menlu Irlandia Disebut Munafik
Tidak Usir Dubes Israel, Menlu Irlandia Disebut Munafik
A A A
DUBLIN - Menteri Luar Negeri Irlandia disebut munafik karena tidak mengusir duta besar Israel setelah militer Israel membantai 60 warga Palestina.

Kelompok oposisi dan aktivis mempertanyakan respon Irlandia yang berbeda dalam kasus Palestina dan kasus serangan racun terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal. Dalam kasus Skripal, Irlandia menguris seoran diplomat Rusia. Sementara dalam kasus Palestina, Irlandia tidak melakukan hal yang serupa.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Simon Coveney telah mengeluarkan pernyataan terkait situasi di Jalur Gaza.

"Kita semua memiliki tanggung jawab politik untuk mencoba mengurangi ketegangan dan melindungi para pengunjuk rasa yang tidak bersenjata," ujar Coveney pada awal pekan ini.

Ia juga mengatakan sangat prihatin bahwa penggunaan kekuatan tampaknya tidak proporsional terhadap ancaman dan menyerukan investigasi independen.

Coveney juga memanggil Duta Besar Israel Ze'ev Boker pada hari Selasa untuk mengekspresikan keterkejutan dan kekecewaannya.

Meski begitu, tanggapan yang diberikan oleh Coveney dianggap kurang memuaskan.

Pemimpin kelompok oposisi Sinn Fein, Mary Lou McDonald, menganggap tindakan Coveney tidak cukup, dan menyerukan agar duta besar Israel untuk Irlandia diusir.

"Saya tahu bahwa Tánaiste (Wakil Perdana Menteri) telah memanggil duta besar Israel sebenarnya Tánaiste harus mengirim pulang duta besar Israel. Negara Irlandia sekarang perlu memanggil misi diplomatik kami dari Israel," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (16/5/2018).

Sementara itu kelompok Kampanye Solidaritas Palestina Palestina (IPSC) juga menyerukan pengusiran diplomatik.

"Ini adalah hari paling mematikan bagi warga Palestina di wilayah pendudukan dalam empat tahun," kata Ketua IPSC Nasional Fatin Al Tamimi.

"Duta besar untuk apartheid dan stafnya harus diusir, dan Duta Besar Irlandia di Tel Aviv ingat, seperti yang dilakukan Afrika Selatan," imbuhnya.

Warga Irlandia di media sosial juga menyerukan Coveney untuk mengambil taktik berbeda dalam perlakuannya terhadap diplomat Rusia, menunjukkan bahwa pemerintah Irlandia senang mengikuti perintah Inggris tetapi gagal bertindak atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

IPSC sendiri akan mengadakan aksi protes menyerukan untuk mengakhiri pembantaian berkelanjutan terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata oleh pasukan Israel.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3415 seconds (0.1#10.140)