Komandan Iran dan Hizbullah Bantu Houthi Lancarkan Serangan ke Kapal AS dan Israel
loading...
A
A
A
Abdulghani Al-Iryani, peneliti senior di Sana'a Center for Strategic Studies, sebuah wadah pemikir independen, mengatakan: "Jelas sekali Iran membantu mengidentifikasi target dan tujuannya. Tidak ada kapasitas lokal Houthi." untuk melakukannya."
Salah satu sumber senior regional yang mengikuti Iran dan berbicara tanpa menyebut nama mengatakan: "Keputusan politik ada di Teheran, manajemennya adalah Hizbullah, dan lokasinya adalah Houthi di Yaman."
Serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah mengganggu perdagangan maritim melalui Terusan Suez, dengan beberapa kapal mengubah rute ke rute Timur-Barat yang lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.
Serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah mengganggu perdagangan maritim melalui Terusan Suez, dengan beberapa kapal mengubah rute ke rute Timur-Barat yang lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.
Kemudian, juru bicara Houthi Abdulsalam mengatakan tujuan kelompok itu adalah menargetkan kapal-kapal Israel yang menuju ke Israel tanpa menimbulkan kerugian manusia atau materi yang signifikan. Serangan AS dan Inggris di Yaman tidak akan memaksa mereka mundur, katanya.
“Kami tidak menyangkal bahwa kami memiliki hubungan dengan Iran dan bahwa kami mendapat manfaat dari pengalaman Iran dalam pelatihan dan manufaktur serta kemampuan militer, namun keputusan yang diambil oleh Yaman adalah keputusan independen dan tidak ada hubungannya dengan pihak lain mana pun,” ujar Abdulsalam.
Namun seorang pejabat keamanan yang dekat dengan Iran mengatakan: "Houthi memiliki drone, rudal, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk berperang melawan Israel, tetapi mereka memerlukan panduan dan nasihat mengenai rute pelayaran dan kapal, sehingga hal itu diberikan kepada mereka oleh Iran."
Ketika ditanya saran seperti apa yang ditawarkan Teheran, dia mengatakan hal itu serupa dengan peran penasihat yang diambil Iran di Suriah, mulai dari pelatihan hingga pengawasan operasi bila diperlukan. “Sekelompok anggota Garda Iran berada di Sanaa sekarang untuk membantu operasi tersebut,” kata pejabat keamanan tersebut.
Iran mengirim ratusan Garda Revolusi ke Suriah, bersama ribuan pejuang Hizbullah, untuk membantu melatih dan mengorganisir pejuang milisi Syiah dari Afghanistan, Irak dan Pakistan untuk mencegah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad selama pemberontakan pimpinan Sunni yang meletus di Suriah. 2011.
Salah satu sumber senior regional yang mengikuti Iran dan berbicara tanpa menyebut nama mengatakan: "Keputusan politik ada di Teheran, manajemennya adalah Hizbullah, dan lokasinya adalah Houthi di Yaman."
Serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah mengganggu perdagangan maritim melalui Terusan Suez, dengan beberapa kapal mengubah rute ke rute Timur-Barat yang lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.
Serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah mengganggu perdagangan maritim melalui Terusan Suez, dengan beberapa kapal mengubah rute ke rute Timur-Barat yang lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.
Kemudian, juru bicara Houthi Abdulsalam mengatakan tujuan kelompok itu adalah menargetkan kapal-kapal Israel yang menuju ke Israel tanpa menimbulkan kerugian manusia atau materi yang signifikan. Serangan AS dan Inggris di Yaman tidak akan memaksa mereka mundur, katanya.
“Kami tidak menyangkal bahwa kami memiliki hubungan dengan Iran dan bahwa kami mendapat manfaat dari pengalaman Iran dalam pelatihan dan manufaktur serta kemampuan militer, namun keputusan yang diambil oleh Yaman adalah keputusan independen dan tidak ada hubungannya dengan pihak lain mana pun,” ujar Abdulsalam.
Namun seorang pejabat keamanan yang dekat dengan Iran mengatakan: "Houthi memiliki drone, rudal, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk berperang melawan Israel, tetapi mereka memerlukan panduan dan nasihat mengenai rute pelayaran dan kapal, sehingga hal itu diberikan kepada mereka oleh Iran."
Ketika ditanya saran seperti apa yang ditawarkan Teheran, dia mengatakan hal itu serupa dengan peran penasihat yang diambil Iran di Suriah, mulai dari pelatihan hingga pengawasan operasi bila diperlukan. “Sekelompok anggota Garda Iran berada di Sanaa sekarang untuk membantu operasi tersebut,” kata pejabat keamanan tersebut.
Iran mengirim ratusan Garda Revolusi ke Suriah, bersama ribuan pejuang Hizbullah, untuk membantu melatih dan mengorganisir pejuang milisi Syiah dari Afghanistan, Irak dan Pakistan untuk mencegah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad selama pemberontakan pimpinan Sunni yang meletus di Suriah. 2011.