Netanyahu Terus Bantai Warga Gaza, Erdogan: Sang Fuehrer Modern

Sabtu, 20 Januari 2024 - 06:31 WIB
loading...
Netanyahu Terus Bantai Warga Gaza, Erdogan: Sang Fuehrer Modern
Seorang anak diselamatkan dari reruntuhan gedung yang diserang Israel di Jalur Gaza, 18 Oktober 2023. Foto/AP
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan “genosida” terhadap warga Palestina di Gaza.

Berbicara pada upacara commissioning kapal perang di galangan kapal Yalova dekat Istanbul pada Jumat (19/1/2024), pemimpin Turki tersebut menjelaskan tentang Israel dan Barat.

“Tidak ada lagi kepercayaan terhadap negara-negara Barat yang telah gagal dalam uji coba masalah Gaza. Wajah fasis mereka telah terungkap. Mereka belum mengambil satu langkah pun untuk mencegah kekerasan. Organisasi-organisasi yang bertugas menjaga keamanan global telah mengalami kegagalan,” tegas Erdogan.

Dia menekankan, “Mereka membatasi diri mereka hanya dengan menonton tindakan genosida dan barbarisme yang dilakukan terhadap rakyat Palestina oleh ‘fuehrer modern’ Netanyahu.”

Turki secara terbuka mengutuk tindakan militer Israel di Gaza, dan menuduh rezim kolonial Zionis melakukan kekejaman terhadap warga sipil Palestina di wilayah tersebut.

Ini adalah kedua kalinya dalam tiga pekan Erdogan membandingkan Netanyahu dengan Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler yang dipanggil dengan sebutan fuehrer.

Dalam pidatonya di Ankara bulan lalu, dia menyatakan apa yang dilakukan Israel di Gaza tidak berbeda dengan apa yang dilakukan Nazi Jerman terhadap orang-orang Yahudi selama Perang Dunia Kedua.



Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas pada Oktober, setelah serangkaian serangan oleh kelompok Palestina yang merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Israel. Media Israel kemudian menyebut tentara Zionis banyak membunuh warganya sendiri pada saat itu.

Israel telah membunuh lebih dari 24.000 warga Palestina sejak itu, menurut otoritas kesehatan Gaza.

PM Israel secara terbuka mengecam gagasan pembentukan negara apa pun bagi Palestina, sementara beberapa anggota terkemuka koalisi pemerintahannya melontarkan gagasan untuk mengusir seluruh penduduk Gaza ke Mesir.

Langkah Netanyahu dan kabinetnya itu bahkan dikecam Amerika Serikat (AS) sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Dalam pidatonya pada Jumat, Erdogan membandingkan perilaku Barat dengan peran Turki dalam upaya menengahi perdamaian antara Rusia dan Ukraina pada Maret 2022.

Dia mengatakan perundingan tersebut telah “disabotase oleh lobi militer” namun kini beberapa orang menyatakan penyesalannya tentang hal itu, sama seperti yang akan mereka lakukan terhadap Gaza.

“Mereka yang menutup mata terhadap pembantaian yang dilakukan Israel di Gaza akan menghadapi konsekuensi yang sangat buruk,” tegas presiden Turki.

Beberapa pengacara Turki telah berupaya mengajukan tuntutan terhadap Netanyahu di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), dengan persetujuan diam-diam dari Ankara.

Sementara itu, Afrika Selatan telah menggugat Israel atas genosida di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag.

Hingga saat ini tindakan keji Israel belum mendapat sanksi internasional karena selalu dilindungi AS di Dewan Keamanan PBB. Washington terus menjadi pemasok senjata yang digunakan Israel untuk membantai warga Palestina.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)