Erdogan Perintahkan Pejabat Turki Boikot Forum Davos karena Genosida di Gaza

Selasa, 16 Januari 2024 - 19:01 WIB
loading...
Erdogan Perintahkan Pejabat Turki Boikot Forum Davos karena Genosida di Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan pemerintahannya memboikot Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, karena sikapnya terhadap Perang Israel-Palestina.

Menteri Keuangan dan Perbendaharaan Turki, Mehmet Simsek, berencana menghadiri acara tersebut, yang merupakan tempat pertemuan para pebisnis dan elit politik global.

Namun dia diperintahkan oleh Erdogan untuk tidak hadir, menurut laporan Bloomberg.

Erdogan telah lama menjadi pendukung perjuangan Palestina dan mengutuk keras serangan brutal rezim kolonial Israel di Gaza.

Sekutu Barat di Yordania dan negara-negara Teluk juga menawarkan dukungan retoris untuk Palestina, namun Erdogan lebih vokal dalam mendukung Hamas.

Sikap Erdogan itu membuatnya berselisih dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang menganggap Hamas sebagai kelompok “teror”.

Erdogan menyebut Hamas sebagai “kelompok pembebasan” dan mengecam Israel sebagai “penjahat perang”.
Para pejabat Hamas juga menggunakan Turki, bersama dengan Qatar dan Lebanon, sebagai basisnya.



Forum Ekonomi Dunia sendiri mengeluarkan pernyataan yang relatif tidak terdengar setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, dengan mengatakan pihaknya “sangat berduka atas hilangnya nyawa secara tragis begitu banyak warga sipil di Israel dan Gaza.”

Namun menurut Bloomberg, para pejabat Turki kecewa ketika Klaus Schwab, pendiri dan executive chairman forum Davos, menyebut serangan yang dipimpin Hamas sebagai “serangan teroris terhadap Israel.”

Keputusan Turki memboikot konferensi tersebut karena perang di Gaza membuatnya menonjol di antara negara-negara Timur Tengah lainnya, termasuk negara-negara yang memposisikan diri sebagai pendukung setia Palestina.

Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani dijadwalkan menghadiri Davos, bersama dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shiaa' al-Sudani. Menteri Luar Negeri Arab Saudi juga akan hadir pada acara tersebut.

Parlemen Irak telah mengesahkan undang-undang yang menjadikan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai kejahatan, namun pemimpin Irak tersebut melakukan perjalanan ke Davos untuk menggalang investasi dalam perekonomian negaranya yang terancam krisis.

Israel juga akan mempunyai kehadiran yang kuat di konferensi tersebut. Presiden Israel Isaac Herzog dijadwalkan berbicara pada Kamis dan delegasi Israel akan menunjukkan rekaman serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober, ketika 1.040 orang terbunuh dan 240 orang dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera. Sebanyak 100 orang masih berada dalam penyanderaan Hamas.

Israel menanggapi serangan pimpinan Hamas dengan menggempur Gaza dengan serangan udara dan melancarkan invasi darat.

Lebih dari 24.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan Israel. Diperkirakan 70% rumah di Gaza rusak atau hancur akibat serangan udara Israel.

Ini bukan pertama kalinya Erdogan menggunakan Davos untuk menunjukkan dukungannya terhadap Palestina.

Pada tahun 2009, Erdogan keluar dari debat langsung dengan Presiden Israel saat itu Shimon Peres mengenai serangan Israel di Gaza pada tahun sebelumnya.

Dia mengatakan kepada moderator David Ignatius, “Saya rasa saya tidak akan kembali ke Davos setelah ini.”
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0764 seconds (0.1#10.140)