Jerman Siap Hadapi Perang Dunia III Rusia-NATO Tahun Depan, Ini Respons Kremlin

Selasa, 16 Januari 2024 - 14:18 WIB
loading...
Jerman Siap Hadapi Perang Dunia III Rusia-NATO Tahun Depan, Ini Respons Kremlin
Kremlin mengejek laporan yang sebut Jerman siap hadapi Perang Dunia III antara Rusia dan NATO pada tahun depan. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Jerman dilaporkan telah bersiap untuk menghadapi Perang Dunia III antara Rusia dengan NATO mulai musim panas 2025. Kremlin merespons laporan tersebut dengan ejekan.

Laporan itu diterbitkan media Jerman, Bild, dengan mengutip dokumen rahasia Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman).

“Jerman bersiap menghadapi perang antara pasukan NATO dan Rusia, yang bisa dimulai pada musim panas 2025," tulis Bild dalam laporannya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengejek laporan tersebut dengan menyebutnya sebagai berita palsu.

“Saya tidak ingin mengomentari laporan Bild, outlet berita ini tidak segan-segan menggunakan berita palsu,” kata Peskov kepada wartawan, seperti dikutip Sputnik, Selasa (16/1/2024).



Apa Isi Laporan Bild?


Menurut laporan Bild, Jerman telah mempersiapkan puluhan ribu tentara ke wilayah timur NATO ketika perang pecah.

"Menurut dugaan 'skenario pelatihan' Kementerian Pertahanan Jerman, pada 'Hari X', panglima NATO akan memberikan perintah untuk memindahkan 300.000 tentara ke sisi timur, termasuk 30.000 tentara Bundeswehr,” lanjut laporan tersebut.

Eskalasi itu dilaporkan dapat dimulai pada awal Februari 2024 dengan dimulainya serangan aktif Rusia terhadap posisi Angkatan Bersenjata Ukraina. Pada bulan Juni tahun yang sama, menurut Bild, Rusia akan memaksa militer Kyiv untuk mundur.

Serangan balasan rezim Kyiv pada tahun 2023 yang dimulai pada bulan Juni, menurut Rusia, mengalami kekalahan telak.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Desember lalu mengatakan Angkatan Bersenjata Ukraina kehilangan lebih dari 125.000 orang dan 16.000 unit senjata selama serangan balasan enam bulan.

Tanpa memberikan rincian spesifik, publikasi media Jerman mencatat bahwa lokasi yang paling mungkin terjadinya "bentrokan" adalah apa yang disebut "Celah Suwalki" atau "Koridor Suwalki". Itu adalah bagian sepanjang sekitar 100 km di dekat kota Suwalki di timur laut Polandia, yang terletak di antara Belarusia dan wilayah Kaliningrad di Rusia.

Pada bulan Juli, menurut dokumen rahasia yang dikutip Bild, Rusia kemungkinan akan melancarkan serangan siber dan bentuk perang hibrida lainnya terhadap negara-negara Baltik.

Selain itu, lanjut laporan tersebut, bentrokan akan terjadi yang mana Moskow seolah-olah dapat menggunakannya sebagai alasan untuk memulai latihan skala besar di wilayahnya dan di Belarusia.

Lebih lanjut, laporan itu mengatakan bahwa pada bulan Oktober, Rusia kemungkinan akan mengirim pasukan dan rudal jarak menengah ke wilayah Kaliningrad, dan pada bulan Desember mungkin akan terjadi konflik perbatasan di Koridor Suwalki.

Menurut Bild, dokumen rahasia itu menunjukkan bahwa ketika Washington untuk sementara dibiarkan tanpa pemimpin sebagai akibat dari pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2014, Rusia, dengan dukungan Belarusia, akan mengulangi invasi tahun 2014 ke Ukraina di wilayah NATO.

“Tindakan Rusia dan Barat, yang berpuncak pada pengiriman ratusan ribu tentara NATO dan pecahnya perang yang tak terhindarkan pada musim panas tahun 2025 dijelaskan hingga ke bulan dan lokasi yang tepat,” papar Bild, mengeklaim mengacu pada rencana rahasia Bundeswehr.

Namun, laporan tersebut membiarkan pertanyaan tetap terbuka tentang bagaimana eskalasi hipotetis ini akan berakhir.

Ini bukan pertama kalinya Bild menulis tentang Rusia yang dilaporkan bersiap untuk perang dengan NATO.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bereaksi dengan ironi terhadap publikasi tersebut. Dia berkomentar di Telegram bahwa dirinya tidak mengesampingkan bagian analitis untuk Bundeswehr disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock.

Laporan Bild dan “skenario pelatihan” yang dijelaskan di dalamnya muncul ketika perang proksi NATO melawan Rusia telah digunakan untuk semakin memiliterisasi Eropa, yang telah kehabisan tenaga baik secara ekonomi maupun militer akibat konflik di Ukraina.

Menyusul dimulainya perang--yang oleh Rusia disebut sebagai operasi militer khusus--di Ukraina pada Februari 2022, AS dan sekutu NATO-nya meningkatkan penyediaan senjata mematikan ke Kyiv, meningkatkan modernisasi militer pasukan Eropa, sekaligus meningkatkan kehadiran militer mereka di Eropa Tengah dan Timur.

Menurut para pakar, yang dikutip Sputnik, NATO telah berkomitmen untuk dapat mengerahkan setidaknya 300.000 tentara di Eropa Tengah dan Timur, sekaligus membangun infrastruktur militer di Polandia, negara-negara Baltik, Rumania, dan negara-negara lain di benua tersebut.

Lebih jauh lagi, militerisasi Polandia, kata mereka, adalah salah satu cara bagi AS dan Inggris untuk mengendalikan Eropa, dan Warsawa diharapkan menjadi pemimpin “NATO Eropa Timur".
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)