Tekad Kuat Presiden Terpilih Lai Ching-te dalam Lindungi Taiwan dari China
loading...
A
A
A
Menurut laporan Komisi Pemilihan Umum Pusat Taiwan, Lai meraih lebih dari 5 juta suara atau lebih dari 40 persen setelah penghitungan dilakukan di lebih dari 90 persen tempat pemungutan suara (TPS) pada pukul 19.45 waktu setempat.
Para pemilih yang sebelumnya ragu-ragu terbagi tiga di antara para kandidat.
Lai unggul tujuh poin atas kandidat Kuomintang; Hou Yu-ih, yang memperoleh 33 persen dari total suara.
Di tempat ketiga, kandidat dari Partai Rakyat Taiwan; Ko Wen-je, memperoleh 26 persen suara nasional, dengan kinerja yang sedikit lebih baik dari perkiraan, menurut Taiwan News.
Lai, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Tainan telah berjanji untuk terus memperkuat pertahanan nasional, perekonomian, dan kerja sama dengan sekutu demokratis.
Dia, dalam pidato pemilu, juga mengatakan akan mempertahankan pencegahan dan menjunjung tinggi status quo lintas selat.
Selain itu, Lai berencana membentuk pemerintahan baru yang dikelola oleh individu-individu berdasarkan kemampuan mereka, bukan “afiliasi partai”.
“Dengan cara ini, pemerintahan ini dapat secara efektif menanggapi tantangan, bersikap terbuka dan inklusif, dan menyatukan masyarakat Taiwan untuk menghadapi tantangan domestik dan internasional,” paparnya.
Lai juga berjanji untuk melanjutkan inisiatif yang berfokus pada diplomasi berbasis nilai, stabilitas lintas selat, swasembada pertahanan, peningkatan ekonomi, transisi energi, investasi pemuda, keadilan perumahan, dan kesetaraan pendidikan.
Para pemilih yang sebelumnya ragu-ragu terbagi tiga di antara para kandidat.
Lai unggul tujuh poin atas kandidat Kuomintang; Hou Yu-ih, yang memperoleh 33 persen dari total suara.
Di tempat ketiga, kandidat dari Partai Rakyat Taiwan; Ko Wen-je, memperoleh 26 persen suara nasional, dengan kinerja yang sedikit lebih baik dari perkiraan, menurut Taiwan News.
Lai, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Tainan telah berjanji untuk terus memperkuat pertahanan nasional, perekonomian, dan kerja sama dengan sekutu demokratis.
Dia, dalam pidato pemilu, juga mengatakan akan mempertahankan pencegahan dan menjunjung tinggi status quo lintas selat.
Selain itu, Lai berencana membentuk pemerintahan baru yang dikelola oleh individu-individu berdasarkan kemampuan mereka, bukan “afiliasi partai”.
“Dengan cara ini, pemerintahan ini dapat secara efektif menanggapi tantangan, bersikap terbuka dan inklusif, dan menyatukan masyarakat Taiwan untuk menghadapi tantangan domestik dan internasional,” paparnya.
Lai juga berjanji untuk melanjutkan inisiatif yang berfokus pada diplomasi berbasis nilai, stabilitas lintas selat, swasembada pertahanan, peningkatan ekonomi, transisi energi, investasi pemuda, keadilan perumahan, dan kesetaraan pendidikan.
(mas)