Sombongnya Netanyahu, Sebut ICJ Tak Akan Bisa Hentikan Perang Israel di Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan sombongnya sesumbar bahwa tidak ada satu orang pun yang akan bisa menghentikan perang militernya melawan Hamas di Gaza. Itu bahkan termasuk Mahkamah Internasional atau ICJ di Den Haag.
Itu disampaikan Netanyahu dalam konferensi pada hari Sabtu atau menjelang 100 hari perang Gaza.
"Tidak ada seorang pun yang akan menghentikan kami—baik Den Haag, Poros Kejahatan, dan tidak ada pihak lain. Hal ini mungkin dan perlu untuk dilanjutkan sampai kemenangan dan kami akan melakukannya," kata Netanyahu.
Komentar Netanyahu tentang Den Haag mengacu pada kasus genosida Gaza yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel ke ICJ. Afrika Selatan menuduh serangan militer Zionis ke Gaza telah melanggar Konvensi Genosida PBB.
Sedangkan komentar Netanyahu tentang Poros Kejahatan mengacu pada aliansi kelompok bersenjata yang didukung Iran di Timur Tengah yang dijuluki Poros Perlawanan.
Perang Israel dan Hamas telah memasuki hari ke-100 pada Minggu (14/1/2024). Perang ini dimulai setelah Hamas meluncurkan serangan ke Israel selatan, yang dikenal sebagai Operasi Badai al-Aqsa—menewaskan 1.139, menuru pihak Zionis.
Netanyahu mengeklaim serangan militer Israel di Gaza telah menghilangkan sebagian besar batalyon Hamas.
Namun dia mengatakan bahwa mereka yang mengungsi dari Gaza utara tidak akan dapat kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat.
“Ada hukum internasional yang menyatakan satu hal sederhana—Anda menghilangkan suatu populasi dan Anda tidak mengizinkannya kembali selama bahaya masih ada,” kata Netanyahu.
“Dan bahayanya memang ada. Ada pertempuran di sana (di Gaza utara).”
Itu disampaikan Netanyahu dalam konferensi pada hari Sabtu atau menjelang 100 hari perang Gaza.
"Tidak ada seorang pun yang akan menghentikan kami—baik Den Haag, Poros Kejahatan, dan tidak ada pihak lain. Hal ini mungkin dan perlu untuk dilanjutkan sampai kemenangan dan kami akan melakukannya," kata Netanyahu.
Komentar Netanyahu tentang Den Haag mengacu pada kasus genosida Gaza yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel ke ICJ. Afrika Selatan menuduh serangan militer Zionis ke Gaza telah melanggar Konvensi Genosida PBB.
Sedangkan komentar Netanyahu tentang Poros Kejahatan mengacu pada aliansi kelompok bersenjata yang didukung Iran di Timur Tengah yang dijuluki Poros Perlawanan.
Perang Israel dan Hamas telah memasuki hari ke-100 pada Minggu (14/1/2024). Perang ini dimulai setelah Hamas meluncurkan serangan ke Israel selatan, yang dikenal sebagai Operasi Badai al-Aqsa—menewaskan 1.139, menuru pihak Zionis.
Netanyahu mengeklaim serangan militer Israel di Gaza telah menghilangkan sebagian besar batalyon Hamas.
Namun dia mengatakan bahwa mereka yang mengungsi dari Gaza utara tidak akan dapat kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat.
“Ada hukum internasional yang menyatakan satu hal sederhana—Anda menghilangkan suatu populasi dan Anda tidak mengizinkannya kembali selama bahaya masih ada,” kata Netanyahu.
“Dan bahayanya memang ada. Ada pertempuran di sana (di Gaza utara).”