Anggota NATO Kutuk AS dan Inggris Picu Pertumpahan Darah di Laut Merah

Sabtu, 13 Januari 2024 - 07:58 WIB
loading...
Anggota NATO Kutuk AS...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/AP
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk pemboman bersama Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap beberapa sasaran Houthi di Yaman.

Erdogan menuduh Washington dan London berusaha mengubah Laut Merah menjadi “pertumpahan darah.”

Kedua sekutu Barat tersebut “melakukan serangan yang disengaja terhadap lebih dari 60 sasaran di 16 lokasi militan Houthi yang didukung Iran,” ungkap para pejabat AS pada Jumat.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan tindakan militer tersebut “perlu dan proporsional” untuk melindungi rute pelayaran global.

Pejuang Houthi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Houthi berjanji melakukan lebih banyak serangan terhadap kapal-kapal yang dianggap kelompok tersebut mengangkut kargo ke Israel.

Hingga Kamis, pejuang Houthi telah menyerang atau menyita 27 kapal berbeda di Laut Merah Selatan sejak mereka menyatakan solidaritas terhadap Palestina, klaim Pentagon.



Kampanye pengeboman AS dan Inggris tersebut menurut juru bicara militer Houthi berjumlah 72 serangan.

“Serangan itu mewakili penggunaan kekuatan yang tidak proporsional,” ungkap Erdogan kepada wartawan di Istanbul pada Jumat (12/1/2024), menurut Daily Sabah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)