Mengapa Israel Menyembunyikan Jumlah Tentara yang Tewas dalam Perang Gaza?

Senin, 08 Januari 2024 - 19:19 WIB
loading...
Mengapa Israel Menyembunyikan...
Israel menyembunyikan jumlah tentara yang tewas dan terluka. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Israel memainkan propaganda perang dengan menyembunyikan jumlah tentara yang tewas selama perang Gaza. Itu tidak lain untuk menutupi kekalahan yang sebenarnya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Jumlah tentara Israel yang tewas dalam serangan terhadap pangkalan militer dekat Nahal Oz kibbutz pada tanggal 7 Oktober jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan. Itu dilaporkan situs berita Tasnim dari Iran.

Media semi-resmi Iran mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan 24 pria dan wanita dengan unit intelijen tempur tentara Israel tewas dalam serangan Hamas.

Tasnim mempublikasikan nama dan gambar tentara yang diklaimnya tewas. Mereka termasuk 15 perempuan dan sembilan laki-laki. Militer Israel, yang belum menanggapi cerita Tasnim, sebelumnya mengatakan 14 orang tewas di kibbutz.

Pejuang Palestina memulai serangan mereka di kibbutz dan pangkalan militer di dekatnya. Klip Hamas pada tanggal 7 Oktober menunjukkan sebuah quadcopter menjatuhkan bahan peledak ke tiang tersebut.



Sebelumnya, pada Desember 2023 silam, militer Israel akhirnya mengungkapkan rincian jumlah tentara yang terluka sejak awal perang melawan Gaza, namun jumlah tersebut hanya setengah dari jumlah korban luka berdasarkan catatan rumah sakit. Itu dilaporkan Haaretz.

Dalam pengumuman pertamanya sejak awal perang, Israel menyatakan pada hari Minggu bahwa 1.593 tentara telah terluka sejak 7 Oktober.

Pihak militer mencatat 255 tentara mengalami luka berat, 446 luka sedang, dan 892 luka ringan.

Dari jumlah tersebut, 559 tentara terluka selama enam minggu operasi darat Israel di Gaza, termasuk 127 orang luka berat, 213 orang luka sedang, dan 219 orang luka ringan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1211 seconds (0.1#10.140)