Kepuasan Masyarakat AS terhadap Demokrasi Mencapai Rekor Terendah, Kenapa?
loading...
A
A
A
GAZA - Kepuasan masyarakat Amerika terhadap kinerja demokrasi di Amerika telah merosot ke titik terendah. Itu terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Gallup.
Jajak pendapat tersbeut menunjukkan bahwa hanya 28% orang dewasa di AS yang puas dengan demokrasi, 7 poin lebih rendah dari rekor sebelumnya, yaitu 35%, dari survei tahun 2021 yang dilakukan tak lama setelah serangan Capitol pada 6 Januari 2021.
Gallup telah melakukan survei sebanyak sembilan kali sejak tahun 1984 tentang kepuasan demokrasi.
Menurut jajak pendapat, kepuasan terhadap cara kerja demokrasi di Amerika menurun tajam menjadi 48% pada bulan Januari 1992.
“Penurunan yang terjadi dalam dua tahun terakhir (pada tingkat yang berbeda-beda untuk kelompok partisan yang berbeda) mungkin mencerminkan kegelisahan ekonomi di tengah kenaikan harga,” kata Gallup, dilansir Press TV.
“Di antara subkelompok besar AS, Partai Republik (17%) adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya mengatakan bahwa mereka puas dengan keadaan demokrasi,” tambahnya.
Hal ini lebih lanjut mengungkapkan bahwa masyarakat Amerika “kurang puas dengan keadaan demokrasi Amerika dibandingkan dengan kondisi apa pun dalam setidaknya 40 tahun terakhir.”
“Gallup tidak menanyakan pertanyaan itu lagi hingga tahun 2021, meskipun dua survei CNN dari tahun 2010 dan 2016 masing-masing menunjukkan peringkat kepuasan sebesar 40%.”
“Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat Amerika pada tahun 2010-an sekali lagi kecewa dengan cara kerja demokrasi, mungkin karena berlanjutnya kemacetan di Washington di tengah meningkatnya defisit anggaran, kekerasan senjata yang terus berlanjut, ketegangan rasial, dan imigrasi ilegal.”
Hasil survei tersebut muncul saat AS sedang mempersiapkan pemilihan presiden pada November 2024.
Survei tersebut dilakukan pada bulan Desember terhadap 1.013 sampel dari seluruh 50 negara bagian dan Washington DC dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut survei terpisah yang dilakukan Universitas Quinnipiac pada tahun 2022, 69% anggota Partai Demokrat dan 69% anggota Partai Republik berpendapat bahwa demokrasi di negara tersebut berada di ambang kehancuran.
Jajak pendapat tersbeut menunjukkan bahwa hanya 28% orang dewasa di AS yang puas dengan demokrasi, 7 poin lebih rendah dari rekor sebelumnya, yaitu 35%, dari survei tahun 2021 yang dilakukan tak lama setelah serangan Capitol pada 6 Januari 2021.
Gallup telah melakukan survei sebanyak sembilan kali sejak tahun 1984 tentang kepuasan demokrasi.
Menurut jajak pendapat, kepuasan terhadap cara kerja demokrasi di Amerika menurun tajam menjadi 48% pada bulan Januari 1992.
“Penurunan yang terjadi dalam dua tahun terakhir (pada tingkat yang berbeda-beda untuk kelompok partisan yang berbeda) mungkin mencerminkan kegelisahan ekonomi di tengah kenaikan harga,” kata Gallup, dilansir Press TV.
“Di antara subkelompok besar AS, Partai Republik (17%) adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya mengatakan bahwa mereka puas dengan keadaan demokrasi,” tambahnya.
Hal ini lebih lanjut mengungkapkan bahwa masyarakat Amerika “kurang puas dengan keadaan demokrasi Amerika dibandingkan dengan kondisi apa pun dalam setidaknya 40 tahun terakhir.”
“Gallup tidak menanyakan pertanyaan itu lagi hingga tahun 2021, meskipun dua survei CNN dari tahun 2010 dan 2016 masing-masing menunjukkan peringkat kepuasan sebesar 40%.”
“Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat Amerika pada tahun 2010-an sekali lagi kecewa dengan cara kerja demokrasi, mungkin karena berlanjutnya kemacetan di Washington di tengah meningkatnya defisit anggaran, kekerasan senjata yang terus berlanjut, ketegangan rasial, dan imigrasi ilegal.”
Hasil survei tersebut muncul saat AS sedang mempersiapkan pemilihan presiden pada November 2024.
Survei tersebut dilakukan pada bulan Desember terhadap 1.013 sampel dari seluruh 50 negara bagian dan Washington DC dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut survei terpisah yang dilakukan Universitas Quinnipiac pada tahun 2022, 69% anggota Partai Demokrat dan 69% anggota Partai Republik berpendapat bahwa demokrasi di negara tersebut berada di ambang kehancuran.
(ahm)