Kirim Peringatan ke Iran, Israel Hancurkan Reaktor Nuklir Suriah

Rabu, 21 Maret 2018 - 11:59 WIB
Kirim Peringatan ke Iran, Israel Hancurkan Reaktor Nuklir Suriah
Kirim Peringatan ke Iran, Israel Hancurkan Reaktor Nuklir Suriah
A A A
TEL AVIV - Militer Israel secara resmi mengakui telah menghancurkan sebuah situs yang dicurigai sebagai reaktor nuklir Suriah pada 2007 lalu. Israel mengatakan bahwa serangan udara itu telah menghapus ancaman besar bagi Israel serta wilayah Timur Tengah dan merupakan sebuah pesan bagi Iran.

Pengumuman terhadap serangan yang diberi nama "Operation Out of the Box" dilakukan setelah badan sensor militer Israel mencabut perintah lebih dari 10 tahun yang telah melarang pejabat Israel untuk mengungkapkannya.

Pengumuman militer Israel itu ditindaklanjuti dengan dirilisnya sejumlah materi yang baru dipublikasikan, termasuk foto-foto dan video kokpit untuk menunjukkan saat serangan udara menghancurkan fasilitas al-Kubar di gurun dekat Deir-al-Zor, lebih dari 480 km di dalam Suriah.

"Pesan dari serangan terhadap reaktor nuklir pada 2007 adalah bahwa Negara Israel tidak akan mengizinkan terbentuknya kemampuan yang mengancam eksistensi Israel," kata kepala militer Israel, Letnan Jenderal Gadi Eizencot, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu (21/3/2018).

"Ini adalah pesan kami pada tahun 2007, ini tetap pesan kami hari ini dan akan terus menjadi pesan kami di masa depan yang dekat dan jauh," imbuhnya seperti disitir dari Reuters.

Waktu keputusan Israel untuk go public dan membenarkan serangan lebih dari satu dekade lalu datang setelah seruan yang terus menerus dalam beberapa bulan terakhir oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk Amerika Serikat (AS) dan komunitas internasional agar mengambil tindakan lebih keras terhadap sekutu Suriah, Iran.

Netanyahu telah berulang kali memperingatkan bahwa Israel tidak akan mengizinkan Iran mengembangkan senjata nuklir. Ia juga tidak mengizinkan Iran membangun pabrik rudal di Suriah yang dapat mengancam Israel, atau menyediakan senjata canggih untuk Hizbullah, kelompok Syiah di Lebanon.

Pemerintah Trump juga telah terlibat dalam perang nuklir dengan Korea Utara (Korut) - yang sebelumnya dikatakan sebagai pemasok untuk reaktor Al-Kubar.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menganggapnya "sangat mungkin" bahwa situs tersebut adalah sebuah reaktor nuklir yang seharusnya telah dipublikasikan.

Suriah, penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir tahun 1970, selalu membantah bahwa situs tersebut adalah sebuah reaktor atau bahwa Damaskus terlibat dalam kerja sama nuklir dengan Korut.

Sementara Iran mengatakan bahwa program nuklirnya untuk kepentingan damai.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5078 seconds (0.1#10.140)