Mantan PM Inggris Tony Blair Berupaya Relokasi Warga Palestina dari Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair dilaporkan ditunjuk sebagai pemimpin inisiatif Israel yang berupaya mendorong negara-negara lain menerima warga Palestina di Jalur Gaza.
Saluran berita Channel 12 Israel tanpa mengutip sumbernya, melaporkan Blair baru-baru ini bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz untuk membahas kemungkinan mantan pemimpin Inggris itu bertanggung jawab ke mana para pengungsi Palestina dari Gaza bisa direlokasi.
Jurnalis Barak Ravid, dalam postingannya di X, mengatakan kantor Blair telah membantah laporan tersebut.
"Laporan bahwa Blair ada hubungannya dengan evakuasi sukarela warga Gaza tidak benar, tidak ada diskusi semacam itu dan dia juga tidak mempertimbangkannya," ujar juru bicara Blair, dikutip Ravid.
Pemerintah kolonial rasis Israel belum memberikan komentar resmi mengenai upaya pemindahan warga Gaza pascaperang.
Sebagian besar penduduk Palestina di Gaza, 1,8 juta orang, telah mengungsi sejak Israel memulai pemboman tiga bulan lalu.
Pada Sabtu, Wall Street Journal melaporkan 70 persen rumah di Gaza dan setengah bangunan di daerah kantong itu rusak atau hancur akibat serangan udara Israel.
Sejauh ini, serangan Israel telah mengakibatkan 28.822 orang tewas dan hilang, termasuk 9.100 anak-anak, kantor media pemerintah di Jalur Gaza melaporkan pada Minggu (31/12/2023).
Warga sipil dan pejabat kesehatan di Gaza telah berulang kali menyatakan mereka yakin jumlah korban tewas jauh lebih tinggi daripada yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan, karena banyaknya orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan dan rumah sakit.
Saluran berita Channel 12 Israel tanpa mengutip sumbernya, melaporkan Blair baru-baru ini bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz untuk membahas kemungkinan mantan pemimpin Inggris itu bertanggung jawab ke mana para pengungsi Palestina dari Gaza bisa direlokasi.
Jurnalis Barak Ravid, dalam postingannya di X, mengatakan kantor Blair telah membantah laporan tersebut.
"Laporan bahwa Blair ada hubungannya dengan evakuasi sukarela warga Gaza tidak benar, tidak ada diskusi semacam itu dan dia juga tidak mempertimbangkannya," ujar juru bicara Blair, dikutip Ravid.
Pemerintah kolonial rasis Israel belum memberikan komentar resmi mengenai upaya pemindahan warga Gaza pascaperang.
Sebagian besar penduduk Palestina di Gaza, 1,8 juta orang, telah mengungsi sejak Israel memulai pemboman tiga bulan lalu.
Pada Sabtu, Wall Street Journal melaporkan 70 persen rumah di Gaza dan setengah bangunan di daerah kantong itu rusak atau hancur akibat serangan udara Israel.
Sejauh ini, serangan Israel telah mengakibatkan 28.822 orang tewas dan hilang, termasuk 9.100 anak-anak, kantor media pemerintah di Jalur Gaza melaporkan pada Minggu (31/12/2023).
Warga sipil dan pejabat kesehatan di Gaza telah berulang kali menyatakan mereka yakin jumlah korban tewas jauh lebih tinggi daripada yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan, karena banyaknya orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan dan rumah sakit.