Mantan PM Inggris Tony Blair Berupaya Relokasi Warga Palestina dari Gaza

Senin, 01 Januari 2024 - 07:23 WIB
loading...
Mantan PM Inggris Tony Blair Berupaya Relokasi Warga Palestina dari Gaza
Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair. Foto/REUTERS
A A A
GAZA - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair dilaporkan ditunjuk sebagai pemimpin inisiatif Israel yang berupaya mendorong negara-negara lain menerima warga Palestina di Jalur Gaza.

Saluran berita Channel 12 Israel tanpa mengutip sumbernya, melaporkan Blair baru-baru ini bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz untuk membahas kemungkinan mantan pemimpin Inggris itu bertanggung jawab ke mana para pengungsi Palestina dari Gaza bisa direlokasi.

Jurnalis Barak Ravid, dalam postingannya di X, mengatakan kantor Blair telah membantah laporan tersebut.

"Laporan bahwa Blair ada hubungannya dengan evakuasi sukarela warga Gaza tidak benar, tidak ada diskusi semacam itu dan dia juga tidak mempertimbangkannya," ujar juru bicara Blair, dikutip Ravid.

Pemerintah kolonial rasis Israel belum memberikan komentar resmi mengenai upaya pemindahan warga Gaza pascaperang.

Sebagian besar penduduk Palestina di Gaza, 1,8 juta orang, telah mengungsi sejak Israel memulai pemboman tiga bulan lalu.

Pada Sabtu, Wall Street Journal melaporkan 70 persen rumah di Gaza dan setengah bangunan di daerah kantong itu rusak atau hancur akibat serangan udara Israel.



Sejauh ini, serangan Israel telah mengakibatkan 28.822 orang tewas dan hilang, termasuk 9.100 anak-anak, kantor media pemerintah di Jalur Gaza melaporkan pada Minggu (31/12/2023).

Warga sipil dan pejabat kesehatan di Gaza telah berulang kali menyatakan mereka yakin jumlah korban tewas jauh lebih tinggi daripada yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan, karena banyaknya orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan dan rumah sakit.

Sementara itu, Netanyahu baru-baru ini mengatakan dia berencana melanjutkan serangan mematikan di Gaza selama “berbulan-bulan lagi”.

"Perang sedang mencapai puncaknya. Kami berjuang di semua lini. Mencapai kemenangan memerlukan waktu. Seperti yang dikatakan kepala staf (tentara), perang akan terus berlanjut," ujar Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu.

Dengan tujuan untuk sepenuhnya memberantas pemerintahan Hamas, Netanyahu juga mengatakan Israel harus mengambil alih perbatasan Gaza dengan Mesir dan menutup semua jalur akses.

Sementara itu, Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel pada Sabtu bahwa akan ada eksodus warga Palestina dan warga Israel “akan tinggal di Jalur Gaza”.

“Kami tidak akan membiarkan situasi di mana dua juta orang tinggal di sana. Jika ada 100.000 hingga 200.000 orang Arab yang tinggal di Gaza, pembahasan mengenai hari berikutnya akan sangat berbeda,” tambahnya.

“Saya ingin benar-benar mengubah kenyataan di Gaza, melakukan pembicaraan mengenai permukiman di Jalur Gaza… Kita harus memerintah di sana untuk waktu yang lama… Jika kita ingin berada di sana secara militer, kita harus berada di sana dengan gaya sipil,” papar dia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1002 seconds (0.1#10.140)