5 Senjata Kontroversial yang Digunakan Israel Membunuh Warga Palestina Sepanjang 2023

Minggu, 31 Desember 2023 - 12:58 WIB
loading...
A A A
Dalam kasus lain, fungsionalitas senjata juga penting, karena kegagalan fungsi teknis dapat menyebabkan bom pintar tidak dapat mengenai sasarannya, dan kesalahan manusia pada saat proses penargetan dapat menyebabkan kesalahan identifikasi merek.

“Dalam berbagai konflik, ada laporan mengenai serangan sekunder yang terjadi tak lama setelah serangan awal, yang mengenai pekerja penyelamat dan warga sipil yang bergegas membantu yang terluka, sehingga secara signifikan meningkatkan korban sipil,” kata Magnier.

Sebelumnya dalam perang, Israel menggunakan bom pintar di Gaza sebagai bagian dari strategi militer yang lebih luas “yang bertujuan untuk secara akurat menargetkan infrastruktur militan untuk mencapai tujuan militer” kata Magnier, tetapi “tanpa upaya untuk membatasi korban sipil dan kerusakan infrastruktur”.

“Efektivitas senjata-senjata ini dalam mencapai tujuan strategis tanpa menyebabkan kerusakan yang tidak proporsional adalah hal yang mustahil”, tambah Magnier.

“Prinsip pembedaan, yang merupakan landasan hukum [kemanusiaan internasional], mengharuskan tentara Israel untuk selalu membedakan antara kombatan dan sasaran militer di satu sisi, dan warga sipil serta sasaran sipil di sisi lain, dan hanya menargetkan yang pertama saja.”

4. Fosfor putih

5 Senjata Kontroversial yang Digunakan Israel Membunuh Warga Palestina Sepanjang 2023

Foto/Reuters

Penggunaan senjata kimia tidak berwarna dibatasi berdasarkan hukum humaniter internasional, dengan ketentuan bahwa senjata tersebut tidak boleh ditembakkan, atau di dekat, wilayah sipil berpenduduk atau infrastruktur sipil.

Namun, bukti penggunaannya oleh Israel dalam perang di Gaza dilaporkan oleh Human Rights Watch (HRW) pada awal konflik.

Sangat mudah terbakar, dapat menyebabkan kebakaran dan asap menyebar dengan cepat.

“Semburan fosfor putih di udara menyebarkan zat tersebut ke wilayah yang luas, tergantung pada ketinggian ledakan, dan hal ini lebih banyak menyerang warga sipil dan infrastruktur dibandingkan ledakan di darat,” ujar Ahmed Benchemsi, direktur komunikasi HRW Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan kepada Al Jazeera.

Bulan lalu seorang dokter dari Rumah Sakit al-Shifa mengatakan kepada Toronto Star bahwa dia telah melihat pasien dengan luka yang dalam, dengan “luka bakar tingkat tiga dan empat, dan jaringan kulit dipenuhi dengan partikel hitam dan sebagian besar ketebalan kulit serta semua lapisan di bawahnya. dibakar sampai ke tulang”.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2716 seconds (0.1#10.140)