Otoritas Palestina Selidiki Serangan Buldoser Mematikan Israel di RS Gaza

Minggu, 17 Desember 2023 - 16:45 WIB
loading...
A A A
“Korban luka perlu dioperasi tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Wafa Albus, seorang dokter di rumah sakit tersebut, kepada Al Jazeera.

Sambil menunjuk seorang wanita dan seorang pria yang tergeletak di lantai, dia mengatakan tidak ada kasur untuk pasien.

“Apakah ini rumah sakit? Situasi ini tidak tertahankan,” katanya.

Ia juga menggambarkan bagaimana pasukan Israel merawat pasien dan dokter selama penggerebekan yang berlangsung selama beberapa hari.

“Mereka menangkap manajer rumah sakit dan menginterogasi semua staf medis… Mereka bahkan membiarkan anjing pelacak mendekati kami. Anjing-anjing itu juga menyerang seorang lelaki tua berkursi roda.”

Awal pekan ini, Leo Cans, kepala misi Dokter Lintas Batas (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) untuk Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasi di Kamal Adwan sangat buruk.

“Kami marah dengan apa yang terjadi,” katanya, seraya menambahkan bahwa petugas medis di Gaza beroperasi dalam kondisi yang mirip dengan Perang Dunia I.

“Kami beroperasi di lantai. Anak-anak datang dengan luka yang sangat parah, dan [ahli bedah] harus melakukan banyak operasi tetapi tidak ada lagi tempat tidur,” katanya.

Hani dari Al Jazeera menunjukkan bagaimana penggerebekan yang dilakukan di Rumah Sakit Kamal Adwan serupa dengan rumah sakit lain pada awal serangan. Rumah Sakit Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di wilayah kantong yang terletak di utara Gaza, masih lumpuh setelah sebelumnya menjadi sasaran pasukan Israel.

Badan kesehatan PBB pada hari Sabtu mengirimkan pasokan medis dan obat-obatan ke rumah sakit tersebut, yang “perlu segera melanjutkan setidaknya operasi dasar untuk terus melayani ribuan orang yang membutuhkan layanan kesehatan yang dapat menyelamatkan nyawa”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0829 seconds (0.1#10.140)