Lewat Surat, Trump Minta Para Pemimpin Afrika Tidak Mengkritiknya

Kamis, 01 Februari 2018 - 04:39 WIB
Lewat Surat, Trump Minta Para Pemimpin Afrika Tidak Mengkritiknya
Lewat Surat, Trump Minta Para Pemimpin Afrika Tidak Mengkritiknya
A A A
ADDIS ABABA - Para pemimpin Afrika telah memutuskan tidak mengeluarkan resolusi untuk mengkritik Donald Trump yang diduga keras menyebut mereka sebagai negara "shithole" atau lubang kotoran. Pasalnya, Presiden Amerika Serikat (AS) itu telah mengirimkan sebuah surat yang mengungkapkan rasa hormatnya terhadap benua itu.

Baca Juga: Trump Dituding Umpat Afrika dan Haiti sebagai Negara 'Shithole'

Para pemimpin yang bertemu di pertemuan puncak Uni Afrika di Ibu Kota Ethiopia pada mulanya meminta permintaan maaf dari Trump atas pernyataan yang dilaporkan oleh sejumlah sumber pada sebuah pertemuan imigrasi dengannya bulan ini. Namun Trump membantah membuat komentar tersebut.

Laporan tentang komentar tersebut menyentuh sebuah saraf karena mereka mendapatkannya dari pengambil keputusan tertinggi dari pemerintah Trump, terutama mengenai pembatasan visa, yang oleh banyak orang Afrika dianggap hukuman tidak adil bagi benua tersebut.

Saat pertemuan puncak diadakan di tingkat menteri, pertemuan tersebut merancang sebuah resolusi yang meminta Trump untuk meminta maaf secara terbuka kepada semua orang Afrika. Jika tidak maka mereka menunda kesepakatan kerja sama yang ditandatangani antara Washington dan blok tersebut.

"Para pemimpin Afrika cemas dan terkejut oleh tren yang semakin konsisten oleh pemerintahan Trump untuk merendahkan keturunan Afrika dengan mempromosikan rasisme, xenofobia dan kefanatikan," bunyi draft resolusi tersebut seperti dilansir dari Reuters, Kamis (1/2/2018).

Tapi sebuah surat tertulis 25 Januari yang dikirim oleh Trump mendorong perubahan di tingkat presiden.

Seorang pejabat puncak mengatakan bahwa resolusi akhir yang belum dirilis tidak berisi referensi untuk masalah tersebut setelah para pemimpin mengakhiri pertemuan tersebut pada Senin malam.

"Saya ingin menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat sangat menghormati rakyat Afrika dan komitmen saya terhadap hubungan yang kuat dan terhormat dengan negara-negara Afrika karena negara-negara berdaulat bersikap tegas," kata Trump dalam suratnya.

"Sekretaris Negara Rex Tillerson akan melakukan perjalanan ke Afrika dalam sebuah kunjungan diperpanjang," imbuhnya.

Komisi Uni Afrika telah menerima catatan dari surat tersebut, yang menginginkan keberhasilan KTT, kata Ketua Moussa Faki Mahamat pada konferensi pers.

Sementara itu Presiden Rwanda Paul Kagame, yang bertemu Trump pekan lalu di sela-sela Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, Swiss, mengatakan bahwa komentar Trump tidak berdampak pada KTT Uni Afrika.

"Ketika Amerika Serikat memutuskan untuk memberikan kita Trump sebagai presiden mereka, kita berurusan dengan presiden Amerika Serikat itu. Ini bukan masalah apakah Anda menghargai dia untuk ini atau untuk itu, ini adalah pekerjaan yang dia lakukan untuk negaranya," tambah Kagame, yang memegang kepemimpinan Uni Afrika tahun ini.

Ia mengatakan bahwa ia dan Trump telah menekankan perlunya kerja sama lebih banyak.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4786 seconds (0.1#10.140)