Trump Dituding Umpat Afrika dan Haiti sebagai Negara 'Shithole'

Jum'at, 12 Januari 2018 - 22:22 WIB
Trump Dituding Umpat...
Trump Dituding Umpat Afrika dan Haiti sebagai Negara 'Shithole'
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dituding mengumpat imigran asal Haiti dan negara-negara Afrika secara kasar dengan menyebutnya sebagai negara "shithole". Umpatan itu secara harfiah bermakna lubang kotoran.

Dua sumber pemerintah AS yang dikutip Reuters, Jumat (12/1/2018), mengatakan bahwa dalam sebuah pertemuan untuk membahas kebijakan imigrasi Trump mempertanyakan mengapa AS ingin memiliki imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika, yang dia sebut sebagai negara “shithole”.

Umpatan ini telah dikecam berbagai pihak, mulai dari para politisi AS, negara-negara Afrika hingga PBB. Diksi yang digunakan dalam umpatan itu dianggap diskriminatif.

Sumber yang meminta untuk tidak diidentifikasi mengatakan bahwa ucapan Trump—yang dibuat di Gedung Putih—muncul saat Senator Demokrat Dick Durbin dan Senator Republik Lindsey Graham memberi penjelasan kepada presiden mengenai sebuah undang-undang imigrasi yang baru dirancang oleh sekelompok senator bipartisan.

Pejabat pemerintah lainnya juga hadir dalam percakapan tersebut.

Anggota parlemen menggambarkan bagaimana program imigrasi tertentu beroperasi, termasuk yang memberi tempat yang aman di AS kepada orang-orang dari negara-negara yang menderita bencana alam atau pun konflik sipil.

Salah satu sumber yang diberi tahu tentang percakapan tersebut mengatakan bahwa Trump berkata, "Mengapa kita menginginkan semua orang dari Afrika di sini? Mereka negara shithole. Kita harus memiliki lebih banyak orang dari Norwegia.”

Sumber kedua yang tahu percakapan tersebut mengatakan bahwa Trump—yang telah berjanji untuk memberhentikan imigran illegal—juga mempertanyakan perlunya warga Haiti di AS.

Banyak anggota parlemen dari Demokrat dan beberapa dari Partai Republik mengecam presiden atas ucapannya.

Anggota parlemen dari Partai Republik, Mia Love, yang seorang putri imigran Haiti, mengatakan bahwa komentar tersebut ”tidak baik, memecah belah, elitis, dan keluar dari nilai-nilai bangsa AS”. Dia meminta Trump untuk meminta maaf kepada orang-orang Amerika dan negara-negara yang direndahkannya.

Politisi Republik lain, Ileana Ros-Lehtinen, yang lahir di Kuba, mengatakan; ”Bahasa seperti itu seharusnya tidak terdengar di ruang ganti dan seharusnya tidak terdengar di Gedung Putih.”

Senator Demokrat Richard Blumenthal, seorang kritikus Trump, mengatakan bahwa komentar presiden sudah berbau rasisme.”Menghantam rasisme secara terang-terangan, rasisme yang paling najis dan berbahaya yang menyamar sebagai kebijakan imigrasi,” kecam dia.

Klarifikasi Trump

Setelah memicu kecaman, Presiden Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump memberikan klarifikasi tentang diksi yang dia gunakan dalam pertemuan yang dikenal sebagai pertemuan DACA itu.

“Bahasa yang digunakan oleh saya di pertemuan DACA sangat sulit, tapi bahasa itu bukan bahasa yang digunakan. Apa yang benar-benar sulit adalah proposal aneh yang dibuat, sebuah kemunduran besar bagi DACA!,” tulis Trump yang membantah mengumpat dengan diksi kasar tersebut.

“Jangan pernah mengatakan sesuatu yang menghina warga Haiti atau pun negara Haiti, jelas negara yang sangat miskin dan bermasalah. Jangan pernah bilang ‘bawa mereka keluar’. Saya memiliki hubungan yang indah dengan orang-orang Haiti. Mungkin harus merekam pertemuan selanjutnya, sayangnya, tidak percaya!,” tulis Trump yang menyebut umpatan kasar itu bukan dia yang membuat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6397 seconds (0.1#10.140)