Erdogan Bersumpah Serang Teroris di Mana Pun Berada

Senin, 29 Januari 2018 - 09:21 WIB
Erdogan Bersumpah Serang Teroris di Mana Pun Berada
Erdogan Bersumpah Serang Teroris di Mana Pun Berada
A A A
AMASYA - Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah bahwa tentara Turki akan menyerang teroris di mana pun berada. Dia mengisyaratkan untuk memperluas serangan di Suriah dengan target milisi Kurdi yang dinyatakan Ankara sebagai teroris.

”Sama seperti para teroris di Jarabulus dan Al-Bab yang tidak dapat melepaskan diri dari pelenyapan, teroris di Afrin dan Manbij tidak akan bisa lolos dari akhir pahit yang juga menanti mereka,” kata Erdogan dalam sebuah pidato kongres partai regional di Corum, Amasya, hari Minggu.

”Pasukan heroik kami membuat sejarah kemarin dalam Operation Euphrates Shield (serangan sebelumnya pada 2016-20117)," ujar Erdogan.

"Mereka membuat sejarah hari ini di Afrin. Dan mereka akan membuat sejarah besok di mana pun teroris berada di sepanjang perbatasan kita,” kata Presiden Turki tersebut di depan massa pendukungnya, seperti dikutip Arab News, Minggu (29/1/2018).

Erdogan mengemukakan kembali rencana Turki untuk menciptakan zona keamanan 30km di perbatasan Suriah. Dia menyatakan bahwa wilayah tersebut akan digunakan untuk menampung pengungsi Suriah yang telah tumpah ke negara tetangga sejak awal konflik pada tahun 2011.

Baca Juga: Kurdi: Tak Lawan 'Pendudukan Turki' di Afrin, AS Standar Ganda

Sebelum operasi minggu lalu, kelompok Kurdi menguasai sekitar seperempat wilayah Suriah—sebagian besar berada di sepanjang perbatasan Turki sekitar 800km—setelah mengalahkan ISIS yang dibantu Amerika Serikat (AS).

Erdogan sebelumnya mengklaim pasukan pimpinan Turki telah membunuh hampir 400 milisi Kurdi sejak dimulainya operasi militer dengan nama Operation Olive Branch sejak 20 Januari.

Meskipun ada sejumlah kesaksian dan foto tentang jatuhnya korban sipil, Erdogan menolak kritik internasional atas operasi militer Turki tersebut.

Operation Olive Branch telah memicu ketegangan antara Ankara dan Washington, sebab AS selama ini mendukung milisi Kurdi dalam perang melawan ISIS. Kelompok Kurdi sendiri kecewa dan menuduh AS memiliki standar ganda dengan tidak melawan pasukan Turki yang mereka anggap sudah melakukan pendudukan di Afrin, Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4251 seconds (0.1#10.140)