Gempur Gaza, Israel Dapat 2 Pukulan Telak: Kekalahan Terburuk dan Isolasi Diplomatik
loading...
A
A
A
Sejak gencatan senjata selama seminggu gagal pada awal Desember, pasukan Israel telah memperluas kampanye darat mereka dari Jalur Gaza utara ke selatan dengan menyerbu kota utama Khan Younis di selatan.
Israel pun kemudian mendapatkan pukulan telak kedua adalah saat Majelis Umum PBB menuntut gencatan senjata. Meski tidak memiliki kekuatan hukum, namun itu adalah tanda kuat dari terkikisnya dukungan internasional terhadap tindakan Israel. Tiga perempat dari 193 negara anggota memberikan suara mendukung dan hanya delapan negara yang bergabung dengan Amerika Serikat dan Israel dalam memberikan suara menentang.
Sebelum pemungutan suara, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Israel masih mendapat dukungan dari "sebagian besar dunia" untuk perjuangan melawan Hamas.
“Tetapi mereka mulai kehilangan dukungan karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” katanya pada sebuah acara donor kampanye.
Dalam tanda perpecahan yang paling umum antara para pemimpin AS dan Israel sejauh ini, Biden mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu perlu mengubah pemerintahan garis kerasnya, dan pada akhirnya Israel “tidak bisa mengatakan tidak” pada negara Palestina merdeka, yang ditentang oleh banyak anggota sayap kanan kabinet Israel.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
Israel pun kemudian mendapatkan pukulan telak kedua adalah saat Majelis Umum PBB menuntut gencatan senjata. Meski tidak memiliki kekuatan hukum, namun itu adalah tanda kuat dari terkikisnya dukungan internasional terhadap tindakan Israel. Tiga perempat dari 193 negara anggota memberikan suara mendukung dan hanya delapan negara yang bergabung dengan Amerika Serikat dan Israel dalam memberikan suara menentang.
Sebelum pemungutan suara, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Israel masih mendapat dukungan dari "sebagian besar dunia" untuk perjuangan melawan Hamas.
“Tetapi mereka mulai kehilangan dukungan karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” katanya pada sebuah acara donor kampanye.
Dalam tanda perpecahan yang paling umum antara para pemimpin AS dan Israel sejauh ini, Biden mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu perlu mengubah pemerintahan garis kerasnya, dan pada akhirnya Israel “tidak bisa mengatakan tidak” pada negara Palestina merdeka, yang ditentang oleh banyak anggota sayap kanan kabinet Israel.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
(ian)