Sembarangan Bombardir Jalur Gaza, Biden: Israel Kehilangan Dukungan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Israel kehilangan dukungan atas pemboman secara "sembarangan" selama berbulan-bulan di Jalur Gaza . Ia juga menyerukan Benjamin Netanyahu harus berubah, memperlihatkan keretakan baru dalam hubunganya dengan perdana menteri Israel itu.
“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki sebagian besar dunia… Namun mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan tersebut dengan pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden seperti dilansir dari Reuters, Rabu (13/12/2023).
Ia juga menyinggung percakapan pribadinya dengan Netanyahu, di mana pemimpin Israel itu berkata: "'Anda mengebom Jerman, Anda menjatuhkan bom atom, banyak warga sipil tewas.'"
Biden mengatakan dia menjawab: "Ya, itu sebabnya semua lembaga ini didirikan setelah Perang Dunia Kedua untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi... jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan mengapa kita harus berperang di Afghanistan."
Biden mengatakan Netanyahu harus berubah, dan menambahkan bahwa pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit.
Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel tidak bisa mengatakan tidak terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel.
"Kita mempunyai peluang untuk mulai menyatukan kawasan... dan mereka masih ingin melakukannya. Namun kita harus memastikan bahwa Bibi (Netanyahu) memahami bahwa dia harus mengambil tindakan... Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina," ujar Biden.
Pembalasan Israel terhadap serangan Hamas telah menewaskan lebih dari 18.000 orang, kata para pejabat Gaza, melukai 50.000 orang dan menciptakan krisis kemanusiaan.
Pada akhir pekan lalu, angkatan udara Israel mengatakan telah melakukan lebih dari 22.000 serangan di daerah kantong sepanjang 41 km dan lebar 10 km tersebut sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki sebagian besar dunia… Namun mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan tersebut dengan pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden seperti dilansir dari Reuters, Rabu (13/12/2023).
Ia juga menyinggung percakapan pribadinya dengan Netanyahu, di mana pemimpin Israel itu berkata: "'Anda mengebom Jerman, Anda menjatuhkan bom atom, banyak warga sipil tewas.'"
Biden mengatakan dia menjawab: "Ya, itu sebabnya semua lembaga ini didirikan setelah Perang Dunia Kedua untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi... jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan mengapa kita harus berperang di Afghanistan."
Biden mengatakan Netanyahu harus berubah, dan menambahkan bahwa pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit.
Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel tidak bisa mengatakan tidak terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel.
"Kita mempunyai peluang untuk mulai menyatukan kawasan... dan mereka masih ingin melakukannya. Namun kita harus memastikan bahwa Bibi (Netanyahu) memahami bahwa dia harus mengambil tindakan... Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina," ujar Biden.
Pembalasan Israel terhadap serangan Hamas telah menewaskan lebih dari 18.000 orang, kata para pejabat Gaza, melukai 50.000 orang dan menciptakan krisis kemanusiaan.
Pada akhir pekan lalu, angkatan udara Israel mengatakan telah melakukan lebih dari 22.000 serangan di daerah kantong sepanjang 41 km dan lebar 10 km tersebut sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(ian)