Keluarkan Peringatan Palsu Rudal Korut, Media Jepang Minta Maaf

Kamis, 18 Januari 2018 - 03:19 WIB
Keluarkan Peringatan Palsu Rudal Korut, Media Jepang Minta Maaf
Keluarkan Peringatan Palsu Rudal Korut, Media Jepang Minta Maaf
A A A
TOKYO - Media nasional Jepang, NHK, meminta maaf setelah mengirim sebuah peringatan palsu yang mengklaim Korea Utara (Korut) telah meluncurkan sebuah rudal balistik. Peringatan tersebut dikirim sesaat sebelum pukul 7 malam waktu setempat.

"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Pemerintah mendesak warga untuk berlindung di dalam bangunan atau di bawah tanah," begitu bunyi peringatan palsu tersebut.

Peringatan yang sama dikirim ke pengguna telepon seluler dari layanan distribusi berita NHK secara online, namun telah ditarik kembali dalam beberapa menit.

"Kantor berita NHK meminta maaf karena kesalahan berita peringatan. Berita peringatan yang dikirim sebelumnya tentang rudal Korea Utara adalah sebuah kesalahan. Tidak ada peringatan yang dikeluarkan pemerintah," bunyi permintaan maaf NHK seperti dikutip dari Independent, Kamis (18/1/2018).

Pesan tersebut dikirim keluar beberapa hari setelah peringatan pesan darurat misil secara tidak sengaja dikirim ke penghuni di Hawaii, memicu kepanikan massal.

Warga dan wisatawan di Hawaii terbangun dengan sebuah pesan yang berbunyi: "Ancaman rudal balistik masuk ke Hawaii. Carilah tempat penampungan segera. Ini bukan latihan."

Perigatan ini dikirim ke telepon seluler dan disiarkan di televisi dan radio di seluruh pulau tak lama setelah pukul 8 pagi waktu setempat pada hari Sabtu.

Peringatan kedua yang menjelaskan tidak ada ancaman rudal yang tidak sampai 38 menit setelah alarm palsu awal.

Kesalahan itu menghancurkan histeria di Hawaii karena banyak yang mengkhawatirkan yang terburuk.

Seorang juru bicara badan manajemen darurat Hawaii kemudian mengatakan seorang karyawan secara keliru menekan tombol yang salah selama latihan rutin.

Juru bicara Richard Rapoza mengatakan bahwa karyawan yang tidak disebutkan namanya, yang telah direlokasi, melakukan seleksi yang salah dari menu komputer "drop-down", memilih untuk mengaktifkan peringatan peluncuran rudal dan bukan opsi untuk menghasilkan peringatan uji internal.

Karyawan tersebut, percaya seleksi yang benar telah dilakukan, kemudian pergi ke depan dan mengklik "ya" saat komputer sistem bertanya untuk melanjutkan, kata Rapoza.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4390 seconds (0.1#10.140)