133 Orang Tewas dalam 24 Jam di Wilayah Selatan Saat Seluruh Gaza Membara
loading...
A
A
A
GAZA - Rumah Sakit Nasser dan lainnya di wilayah selatan Gaza, Rumah Sakit al Aqsa di Deir al-Balah, melaporkan 133 orang tewas dan 259 orang terluka dalam 24 jam terakhir pada Sabtu (9/12/2023).
Itu artinya jumlah korban resmi sudah mencapai hampir 17.500 orang, dan ribuan orang lainnya hilang yang diperkirakan tewas di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel.
Rekaman yang diperoleh Reuters di rumah sakit lain di Deir al-Balah, Rumah Sakit Jaffa, menunjukkan kerusakan parah akibat serangan terhadap masjid di sebelahnya. Reruntuhan masjid yang hancur dapat dilihat melalui jendela-jendela yang pecah.
Tidak ada angka baru pada Sabtu mengenai jumlah korban tewas dan terluka di wilayah lain Gaza, termasuk seluruh bagian utara, di mana rumah sakit tidak lagi berfungsi dan ambulans seringkali tidak dapat lagi menjangkau korban tewas yang sudah terlalu banyak.
“Kami yakin jumlah korban yang tertimbun reruntuhan mungkin lebih banyak dibandingkan korban yang dirawat di rumah sakit,” ungkap juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qidra kepada Reuters.
Seorang pekerja ambulans di distrik Shejaiya, Kota Gaza, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa kru sering kali tidak dapat menanggapi panggilan yang mereka terima dari korban luka.
“Ini menyakitkan hati kami, namun kami telah mencoba sebelumnya dalam beberapa hari terakhir untuk menuju ke sana dan tim kami mendapat serangan dari Israel,” ujar dia, sambil meminta namanya tidak disebutkan karena takut akan pembalasan Israel.
“Kami yakin ada orang-orang yang mati syahid di beberapa wilayah timur Shejaiya dan beberapa tempat lain, tapi tidak ada seorang pun yang bisa masuk,” papar dia.
Keluarga-keluarga di Gaza Utara memposting pesan di internet yang memohon kepada kru darurat untuk pergi ke Kota Gaza.
“Kami menghimbau kepada Palang Merah dan darurat sipil untuk segera mendatangi rumah Attallah. Masyarakat terkepung di dalam rumahnya di jalan Jala Kota Gaza, dekat gedung Zaharna. Rumahnya terbakar,” tulis anggota keluarga Attallah.
Itu artinya jumlah korban resmi sudah mencapai hampir 17.500 orang, dan ribuan orang lainnya hilang yang diperkirakan tewas di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel.
Rekaman yang diperoleh Reuters di rumah sakit lain di Deir al-Balah, Rumah Sakit Jaffa, menunjukkan kerusakan parah akibat serangan terhadap masjid di sebelahnya. Reruntuhan masjid yang hancur dapat dilihat melalui jendela-jendela yang pecah.
Tidak ada angka baru pada Sabtu mengenai jumlah korban tewas dan terluka di wilayah lain Gaza, termasuk seluruh bagian utara, di mana rumah sakit tidak lagi berfungsi dan ambulans seringkali tidak dapat lagi menjangkau korban tewas yang sudah terlalu banyak.
“Kami yakin jumlah korban yang tertimbun reruntuhan mungkin lebih banyak dibandingkan korban yang dirawat di rumah sakit,” ungkap juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qidra kepada Reuters.
Seorang pekerja ambulans di distrik Shejaiya, Kota Gaza, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa kru sering kali tidak dapat menanggapi panggilan yang mereka terima dari korban luka.
“Ini menyakitkan hati kami, namun kami telah mencoba sebelumnya dalam beberapa hari terakhir untuk menuju ke sana dan tim kami mendapat serangan dari Israel,” ujar dia, sambil meminta namanya tidak disebutkan karena takut akan pembalasan Israel.
“Kami yakin ada orang-orang yang mati syahid di beberapa wilayah timur Shejaiya dan beberapa tempat lain, tapi tidak ada seorang pun yang bisa masuk,” papar dia.
Keluarga-keluarga di Gaza Utara memposting pesan di internet yang memohon kepada kru darurat untuk pergi ke Kota Gaza.
“Kami menghimbau kepada Palang Merah dan darurat sipil untuk segera mendatangi rumah Attallah. Masyarakat terkepung di dalam rumahnya di jalan Jala Kota Gaza, dekat gedung Zaharna. Rumahnya terbakar,” tulis anggota keluarga Attallah.
(sya)