Palestina Minta Dunia Internasional untuk Hentikan Provokasi Israel di Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
Pawai ini juga merupakan upaya pemukim ekstremis untuk mengecam apa yang mereka sebut sebagai kegagalan rezim Tel Aviv dalam menangani warga Palestina dan menegaskan kehadiran mereka di kota Palestina yang diduduki dan tempat-tempat sucinya.
Kelompok perlawanan Palestina mengatakan kebijakan rezim Israel harus menyadarkan seluruh umat Muslim dan Arab dan memperingatkan Israel akan konsekuensinya.
Pada bulan Mei 2021, seringnya terjadi tindakan kekerasan terhadap jamaah Palestina di Masjid al-Aqsa yang menyebabkan perang 11 hari antara kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan rezim Israel, di mana pasukan rezim tersebut menewaskan sedikitnya 260 warga Palestina, termasuk 66 orang. anak-anak.
Kelompok hak asasi manusia NRC mengatakan kematian besar-besaran warga sipil di Gaza merupakan noda bagi Israel dan sekutunya.
Israel melancarkan perang dahsyat terbaru terhadap warga Palestina pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan Operasi Badai al-Aqsa, sebuah serangan mendadak di wilayah pendudukan, sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim Israel terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv telah membunuh lebih dari 16.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Kelompok perlawanan Palestina mengatakan kebijakan rezim Israel harus menyadarkan seluruh umat Muslim dan Arab dan memperingatkan Israel akan konsekuensinya.
Pada bulan Mei 2021, seringnya terjadi tindakan kekerasan terhadap jamaah Palestina di Masjid al-Aqsa yang menyebabkan perang 11 hari antara kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan rezim Israel, di mana pasukan rezim tersebut menewaskan sedikitnya 260 warga Palestina, termasuk 66 orang. anak-anak.
Kelompok hak asasi manusia NRC mengatakan kematian besar-besaran warga sipil di Gaza merupakan noda bagi Israel dan sekutunya.
Israel melancarkan perang dahsyat terbaru terhadap warga Palestina pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan Operasi Badai al-Aqsa, sebuah serangan mendadak di wilayah pendudukan, sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim Israel terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv telah membunuh lebih dari 16.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
(ahm)