Apakah Rusia Mempersenjatai Hamas? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Pada 2 November, Aleksander Venediktov, dari Dewan Keamanan Rusia, mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, “Spekulasi semacam itu merupakan provokasi terbuka.”
Setelah serangan Hamas, Israel memulai kampanye pengeboman tanpa henti di Gaza, dengan tujuan untuk menghancurkan kelompok Palestina yang memerintah daerah kantong padat penduduk tersebut.
Lebih dari 1.200 orang tewas di Israel–di antaranya lebih dari selusin warga negara Rusia–dan lebih dari 200 orang disandera dalam serangan Hamas. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 16.000 warga Palestina.
Vera Mironova, seorang pakar keamanan Rusia-Amerika dan penulis, telah memperbarui klaim senjata tersebut, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang mantan pejabat keamanan senior AS sedang bersiap untuk merilis laporan rinci tentang dugaan hubungan antara serangan Hamas dan Rusia.
“Itu benar-benar dikoordinasikan dengan Moskow,” kata Mironova, yang saat ini menjadi peneliti di Universitas Harvard.
“Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengatakan hal-hal seperti ‘serangan [Israel], tapi itu 100 persen terkoordinasi’,” klaimnya.
Mironova kembali menuduh bahwa Rusia memasok senjata ke Hamas–dan melakukannya melalui Iran dan Suriah untuk “menjauhkan diri” dari konflik tersebut.
“Rusia memiliki cukup senjata untuk memasok, upaya perangnya di Ukraina dan sekutunya di Timur Tengah,” klaimnya.
Sebagai imbalannya, katanya, Iran memberi Rusia drone kamikaze yang lebih murah sehingga kawanan mereka diluncurkan untuk mendatangkan malapetaka dan membanjiri sistem pertahanan udara yang dipasok Barat seperti MIM-104 Patriot buatan AS atau NASAMS buatan Norwegia.
Tuduhan Mironova belum bisa diverifikasi secara independen, terlebih tak ada bukti rincian jenis senjata Rusia untuk Hamas seperti yang dituduhkan.
Setelah serangan Hamas, Israel memulai kampanye pengeboman tanpa henti di Gaza, dengan tujuan untuk menghancurkan kelompok Palestina yang memerintah daerah kantong padat penduduk tersebut.
Lebih dari 1.200 orang tewas di Israel–di antaranya lebih dari selusin warga negara Rusia–dan lebih dari 200 orang disandera dalam serangan Hamas. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 16.000 warga Palestina.
Vera Mironova, seorang pakar keamanan Rusia-Amerika dan penulis, telah memperbarui klaim senjata tersebut, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang mantan pejabat keamanan senior AS sedang bersiap untuk merilis laporan rinci tentang dugaan hubungan antara serangan Hamas dan Rusia.
“Itu benar-benar dikoordinasikan dengan Moskow,” kata Mironova, yang saat ini menjadi peneliti di Universitas Harvard.
“Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengatakan hal-hal seperti ‘serangan [Israel], tapi itu 100 persen terkoordinasi’,” klaimnya.
Mironova kembali menuduh bahwa Rusia memasok senjata ke Hamas–dan melakukannya melalui Iran dan Suriah untuk “menjauhkan diri” dari konflik tersebut.
“Rusia memiliki cukup senjata untuk memasok, upaya perangnya di Ukraina dan sekutunya di Timur Tengah,” klaimnya.
Sebagai imbalannya, katanya, Iran memberi Rusia drone kamikaze yang lebih murah sehingga kawanan mereka diluncurkan untuk mendatangkan malapetaka dan membanjiri sistem pertahanan udara yang dipasok Barat seperti MIM-104 Patriot buatan AS atau NASAMS buatan Norwegia.
Tuduhan Mironova belum bisa diverifikasi secara independen, terlebih tak ada bukti rincian jenis senjata Rusia untuk Hamas seperti yang dituduhkan.