4 Alasan PM Narendra Modi Tetap Berjaya pada Pemilu Regional

Rabu, 06 Desember 2023 - 04:04 WIB
loading...
A A A
Dari seluruh pendanaan politik antara tahun 2017-2022, setengahnya diterima melalui obligasi pemilu. BJP menerima lebih dari 57 persen pendanaannya melalui obligasi pemilu – sebagian besar sumber pendanaannya masih belum jelas.

Partai Kongres, yang hanya mampu memperoleh 10 persen dari total dana politik, juga mempertanyakan keadilan sistem obligasi pemilu, dengan BJP menerima dana obligasi pemilu tiga kali lebih banyak dibandingkan gabungan semua partai politik lainnya.

Partai nasionalis Hindu mengerahkan dananya untuk menjaga pemimpinnya tetap menjadi sorotan menjelang pemungutan suara pada hari Minggu. Modi berpidato di 14 rapat umum dan mengadakan dua roadshow di Rajasthan, dan juga berbicara di lima rapat umum di Chhattisgarh.

BJP relatif lebih paham teknologi dan mengadopsi media sosial lebih awal dibandingkan partai lain. Ini telah membantu partai tersebut membangun banyak pengikut secara online. Namun partai tersebut juga dituduh menggunakan dana perangnya yang besar untuk melakukan propaganda negatif, terutama yang menargetkan umat Islam.

4. Kurangnya Persatuan Oposisi

4 Alasan PM Narendra Modi Tetap Berjaya pada Pemilu Regional

Foto/Reuters

Kekalahan Partai Kongres juga disebabkan oleh faksionalisme dan kegagalan membentuk aliansi dengan partai-partai sekuler yang berpikiran sama. Pimpinan Kongres juga dituding arogan dan tidak memahami kenyataan di lapangan.

Para ahli mengatakan Partai Kongres perlu mengatur ulang kepemimpinannya, dengan mengangkat generasi muda ke permukaan, jika ingin membalikkan nasib elektoralnya. Dalam 10 tahun terakhir, partai tersebut telah terpinggirkan dalam politik India oleh BJP.

Rahul Gandhi, saudara perempuannya Priyanka Gandhi dan ibu mereka Sonia Gandhi, tetap menjadi wajah partai yang paling dikenal. Presiden partai saat ini, Mallikarjun Kharga, seorang Dalit, bekerja di bawah bayang-bayang dinasti Gandhi – tiga anggotanya pernah menjadi perdana menteri.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1707 seconds (0.1#10.140)