Warga Jalur Gaza Ungkap Mengerikannya Serangan Israel

Selasa, 05 Desember 2023 - 15:36 WIB
loading...
A A A
Tepi Barat yang diduduki Israel juga mengalami peningkatan kekerasan, dengan lebih dari 250 warga Palestina tewas di sana sejak perang dimulai, menurut pihak berwenang Palestina.



Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengatakan pada hari Senin bahwa dua orang lagi ditembak mati dalam serangan Israel di kota Qalqilya, dan orang ketiga di kamp pengungsi Qalandia, sementara dua orang tewas di dekat Hebron.

Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), telah meminta negara Zionis itu membiarkan lebih banyak bahan bakar. Hal itu diungkapkan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.

AS mengintensifkan seruan untuk melindungi warga sipil Gaza, dan Miller menyuarakan pujian atas taktik Israel ketika kampanye mereka meluas di wilayah selatan.

“Kami telah melihat permintaan evakuasi yang lebih tepat sasaran dibandingkan kampanye sebelumnya di wilayah utara," katanya.

“Jadi ini merupakan perbaikan dari apa yang terjadi sebelumnya,” imbuhnya.

Israel mengatakan bahwa mereka tidak berusaha memaksa warga sipil Palestina untuk meninggalkan rumah mereka secara permanen.

“Kami telah meminta warga sipil untuk mengevakuasi medan perang dan kami telah menyediakan zona kemanusiaan di Jalur Gaza,” kata juru bicara militer Jonathan Conricus, merujuk pada wilayah pesisir kecil di wilayah tersebut yang bernama Al-Mawasi.

Setiap usulan mengenai pengusiran warga Palestina sangat kontroversial di dunia Arab karena perang yang berujung pada berdirinya negara Israel 75 tahun lalu telah memicu eksodus atau pengungsian paksa 760.000 warga Palestina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0672 seconds (0.1#10.140)