Abaikan Dunia Soal Perlindungan Warga Sipil, Israel Terus Gempur Jalur Gaza
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Israel mengabaikan seruan dunia internasional yang meningkat agar memberikan perlindungan terhadap warga sipil dan pembaruan gencatan senjata dengan Hamas . Negara Zionis itu melakukan pemboman mematikan di Jalur Gaza pada Minggu (3/12/2023).
Tentara Israel mengatakan mereka telah melakukan lebih dari 400 serangan di Jalur Gaza sejak gencatan senjata gagal pada hari Jumat, dan pemerintah Hamas mengatakan sedikitnya 240 orang telah tewas.
Sedikitnya tujuh orang tewas dalam pemboman Israel pada Minggu pagi di dekat perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, kata pemerintah yang dikuasai Hamas.
Serangan Israel juga menghantam kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada Sabtu malam, menewaskan sedikitnya 13 orang, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.
Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina mengumumkan "serangan roket" terhadap beberapa kota besar dan kecil di Israel termasuk Tel Aviv, dan Israel mengatakan bahwa dua tentaranya tewas dalam pertempuran, yang pertama sejak berakhirnya gencatan senjata.
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pada hari Sabtu waktu setempat dengan tajam menegur meningkatnya jumlah korban sipil dalam perang delapan minggu Israel, yang dipicu oleh serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober.
“Terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh,” katanya kepada wartawan pada perundingan iklim PBB di Dubai.
“Sejujurnya, skala penderitaan warga sipil serta gambar dan video yang datang dari Gaza sangat menyedihkan,” imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia.
Menurut PBB, diperkirakan 1,7 juta orang di Gaza – lebih dari dua pertiga populasi – telah mengungsi akibat perang yang berlangsung selama delapan minggu.
Tentara Israel mengatakan mereka telah melakukan lebih dari 400 serangan di Jalur Gaza sejak gencatan senjata gagal pada hari Jumat, dan pemerintah Hamas mengatakan sedikitnya 240 orang telah tewas.
Sedikitnya tujuh orang tewas dalam pemboman Israel pada Minggu pagi di dekat perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, kata pemerintah yang dikuasai Hamas.
Serangan Israel juga menghantam kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada Sabtu malam, menewaskan sedikitnya 13 orang, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.
Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina mengumumkan "serangan roket" terhadap beberapa kota besar dan kecil di Israel termasuk Tel Aviv, dan Israel mengatakan bahwa dua tentaranya tewas dalam pertempuran, yang pertama sejak berakhirnya gencatan senjata.
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pada hari Sabtu waktu setempat dengan tajam menegur meningkatnya jumlah korban sipil dalam perang delapan minggu Israel, yang dipicu oleh serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober.
“Terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh,” katanya kepada wartawan pada perundingan iklim PBB di Dubai.
“Sejujurnya, skala penderitaan warga sipil serta gambar dan video yang datang dari Gaza sangat menyedihkan,” imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia.
Menurut PBB, diperkirakan 1,7 juta orang di Gaza – lebih dari dua pertiga populasi – telah mengungsi akibat perang yang berlangsung selama delapan minggu.