Israel Bakal Bersihkan Masjid Gaza dari Ideologi Beracun
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel akan membersihkan masjid-masjid dan sekolah-sekolah di Jalur Gaza dari ideologi "beracun" setelah perang dengan Hamas berakhir. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada pemilik platform media sosial X, Elon Musk, dalam sebuah wawancara pada hari Senin.
Perdana Menteri Israel itu menunjuk negara-negara Teluk yang kaya sebagai contoh negara-negara Muslim yang telah “dideradikalisasi.”
Berbicara kepada Musk dalam sebuah wawancara yang disiarkan langsung di X, Netanyahu mengatakan bahwa kehancuran Hamas akan menjadi pendahulu bagi perubahan yang lebih sistemik di Gaza.
“Kita harus mendemiliterisasi Gaza setelah kehancuran Hamas. Kita harus melakukan deradikalisasi di Gaza, dan itu akan memakan waktu,” katanya.
“Terutama bekerja di masjid dan sekolah, di situlah anak-anak menyerap nilai-nilai mereka. Dan kemudian kita harus membangun kembali Gaza,” imbuhnya seperti dikutip dari RT, Rabu (29/11/2023).
Sepanjang tujuh minggu kampanye udara dan darat Israel di daerah kantong Palestina, Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa Hamas akan lenyap pada saat operasi tersebut berakhir. Namun, dia belum begitu yakin mengenai masa depan wilayah tersebut.
Sementara beberapa orang di pemerintahannya telah menyerukan pembersihan etnis besar-besaran dan pendudukan di wilayah tersebut, perdana menteri Israel itu awal bulan ini mengatakan bahwa harus ada pemerintahan sipil di sana, tanpa menjelaskan apakah pemerintahan tersebut akan dijalankan oleh Otoritas Palestina atau kelompok politik lain.
Memperluas visinya tentang Gaza yang “deradikalisasi”, Netanyahu mengatakan kepada Musk bahwa: “Pertama-tama Anda harus menyingkirkan rezim beracun ini, seperti yang Anda lakukan di Jerman, seperti yang Anda lakukan di Jepang pada Perang Dunia II.”
Perdana Menteri Israel itu menunjuk negara-negara Teluk yang kaya sebagai contoh negara-negara Muslim yang telah “dideradikalisasi.”
Berbicara kepada Musk dalam sebuah wawancara yang disiarkan langsung di X, Netanyahu mengatakan bahwa kehancuran Hamas akan menjadi pendahulu bagi perubahan yang lebih sistemik di Gaza.
“Kita harus mendemiliterisasi Gaza setelah kehancuran Hamas. Kita harus melakukan deradikalisasi di Gaza, dan itu akan memakan waktu,” katanya.
“Terutama bekerja di masjid dan sekolah, di situlah anak-anak menyerap nilai-nilai mereka. Dan kemudian kita harus membangun kembali Gaza,” imbuhnya seperti dikutip dari RT, Rabu (29/11/2023).
Sepanjang tujuh minggu kampanye udara dan darat Israel di daerah kantong Palestina, Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa Hamas akan lenyap pada saat operasi tersebut berakhir. Namun, dia belum begitu yakin mengenai masa depan wilayah tersebut.
Sementara beberapa orang di pemerintahannya telah menyerukan pembersihan etnis besar-besaran dan pendudukan di wilayah tersebut, perdana menteri Israel itu awal bulan ini mengatakan bahwa harus ada pemerintahan sipil di sana, tanpa menjelaskan apakah pemerintahan tersebut akan dijalankan oleh Otoritas Palestina atau kelompok politik lain.
Memperluas visinya tentang Gaza yang “deradikalisasi”, Netanyahu mengatakan kepada Musk bahwa: “Pertama-tama Anda harus menyingkirkan rezim beracun ini, seperti yang Anda lakukan di Jerman, seperti yang Anda lakukan di Jepang pada Perang Dunia II.”